Bagi seorang ayah ttdak mudah untuk membagi waktu dan perhatian antara urusan keluarga dengan pekerjaan di kantor. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa peran ayah sangatlah penting dalam membangun keluarga yang harmonis. Sebagai contoh, keberadaan ayah terbukti berdampak positif bagi proses tumbuh kembang buah hati, baik secara fisik maupun mental.
Seperti yang telah Anda ketahui, kasih sayang serta perhatian yang diberikan oleh ibu dan ayah merupakan hal yang penting bagi anak karena dapat mempengaruhi kondisi dan kestabilan psikologisnya. Sudah banyak kasus yang menunjukkan bahwa kurangnya kasih sayang orang tua berpengaruh besar terhadap pembentukan kepribadian, perilaku, rasa percaya diri, kestabilan emosi, dan kesehatan jiwa anak.
Lalu, seberapa pentingkah peran ayah bagi keluarga? Menurut Ronald P. Rohner, Ph.D., direktur Center for the Study of Parental Acceptance and Rejection dari University of Connecticut, peran ayah dalam membentuk pribadi dan emosi anak tidak kalah penting dengan ibu, jika tidak dikatakan lebih penting. Ronald menyatakan bahwa dari beberapa kasus yang ditangani timnya, terlihat pola serupa antara absennya sosok ayah di keluarga dengan anak  yang cenderung bermasalah pendidikannya, nakal, hingga terbiasa menggunakan obat-obatan terlarang.
Kenapa bisa demikian? Hal ini tidak terlepas dari fakta bahwa sosok ayah dianggap sebagai pengontrol proses tumbuh kembang anak agar lebih stabil. Sosok ayah yang lebih tegas dan disiplin dianggap sebagai pengendali perilaku anak agar tidak melewati batas normal.
Jadi, Anda sosok ayah, masih enggan menjalin hubungan yang dekat dan akrab dengan buah hati? Terbukti, banyak sekali manfaat yang didapat anak sedari kecil hingga dewasa, mulai dari kecenderungan untuk berprestasi di dunia pendidikan, tingkat IQ yang lebih tiggi dibanding nilai normal, hingga kepribadiannya yang terbentuk menjadi sosok yang penuh kasih. Ayo, jadi super dad!
Ingin baca artikel  saya lainnya? Baca di www.go-dok.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H