Mohon tunggu...
suniyyah puspita sari
suniyyah puspita sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - addict to?

Berbagi rasa dalam sajak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Faktor Terpilihnya Abu Bakar Sebagai Khalifah Setelah Nabi

22 September 2022   19:42 Diperbarui: 22 September 2022   19:52 1819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setelah wafatnya Rasulullah SAW, umat muslim dihadapkan kepada suatu yang berwujud krisis konstitusional. Nabi Muhammad SAW, dan tidak menetapkan undang-undang pelaksanaan, bahkan tidak juga menciptakan suatu dewan dalam jalinan majelis kesukuan. Namun setelah wafatnya Rasulullah, pengisian kursi kepemimpinan dipilih melalui kapabilitas yang dimiliki seseorang bukan hanya dilihat dari keturunan Rasulullah. Konsep peralihan kepemimpinan dahulu tidak dikenal oleh bangsa Arab, kecuali jika seorang pemimpin tersebut memiliki keturunan laki-laki.

Sebelum ditunjuknya Abu-Bakar sebagai khalifah, para sahabat berkumpul di Tsaqifah Bani Saidah untuk dapat membicarakan prosesi pergantian kepemimpinan pasca wafatnya Nabi Muhammad SAW. Pemuka Anshar al-Hubab bin Munzhir bin al-Jamuh berorasi untuk dapat menjadikan kaum Anshar sebagai khalifah. 

Ditengah perdebatan itu Abu Bakar segera mengajukan dua calon khalifah: Abu Ubadah bin Jarrah dan Umar ibn Khattab, dengan memegang kedua tangan mereka agar kaum Anshar menjaga persatuannya dan menghindari perpecahan. Namun beberapa pemuka kelompok khawatir jika Umar yang terpilih karena melihat dari wataknya yang keras, sedangkan jika Abu Ubadah kedudukannya belum memiliki pengaruh kuat dari kaum muslim. Ditengah kebingungan itu Umar memberhentikan perdebatan dan dengan lantang membai'at Abu Bakar lalu diikuti oleh Abu Ubadah.

Adapun dua faktor yang mempengaruhi terpilihnya Abu Bakar sebagai khalifah:

  • Pendapat umum mengatakan bahwasanya khalifah harus terpilih dari kaum Quraisy, pendapat ini dilandasi hadits al-aimmah min Quraish.
  • Sahabat berpendapat bahwa Abu-Bakar merupakan tokoh yang memiliki beberapa keutamaan sehingga pantas membuat dirinya menjadi khalifah.

Setelah melewati proses Panjang dalam menentukan khalifah setelah Rasulullah, Abu Bakar menyampaikan pidato pertamanya dihadapan seluruh masyarakat muslim, Adapun yang disampaikab beliau

  • Memelihara syariat Allah dan mewujudkan kedaulatan
  • Memlihara syariat Allah dan mewujudkan kedaulatan
  • Hendaknya memerangi ketidakadilan
  • Memberi perhatian kaum lemah dan kuat
  • Membangun oposisi yang konstruktif

Daftar Pustaka

Hasaruddin. (2018). Pergolakan Politik Umat Islam. Makassar: Pusaka Almaida Makassar.

Iqbal, A. (2000). Diplomasi Iqbal. Lahore: Qaumi Press.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun