Pergilah keseluruhan penjuru alam, yang bebas penuh aral.
Pergi sebelum mentari pagi menyeringai menatap tajam.
Sejauh langkah menapak terjal, mendaki menggapai mimpiÂ
Bermimpilah setinggi langit, anak lelakiku.
Toh mimpi tidak pernah menyakiti orang lain.
Namun, jangan berlama-lama di mimpi sana.
Bergegas kembali ke sini, wujudkan mimpi itu.
Kembali sebelum bayangmu pudar dikerus ufuk jingga menyambut malam.
Kembali, pulang jika lelahmu datang.
Kita akan bercerita tentang pagi sampai petang, mungkin sampai hari esok milik kita.
Pergi untuk pulang, kita kan jadikan kisah kemarin menjadi canda tawa, di masa depan.