Dzikir Meningkatkan Kualitas Hidup

Dzikir adalah upaya seorang muslim untuk mengingat Allah SWT. Dzikir memiliki banyak manfaat bagi mereka yang melakukannya karena ada kekuatan yang dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang. Umat Islam dapat menghindari dosa dengan selalu mengingat Allah. Mereka juga dapat mengetahui bahwa Allah selalu mengawasi apa yang mereka lakukan di mana pun dan kapanpun.

"Dzakara, yadzukur, dzukr" adalah kata Arab yang berarti mengingat atau menyebutkan. Zikir didefinisikan dalam agama Islam sebagai mengingat Allah SWT dengan hati dan melafalkannya dengan lidah. Salah satu amalan yang paling disukai Nabi Muhammad SAW adalah berzikir, yang memungkinkan kita untuk terus mengingat Allah SWT, yang dapat menenangkan hati dan pikiran kita.

Beberapa manfaat berdzikir:

• Mereka yang berdzikir akan semakin dekat dengan Allah dan bersama-Nya. Ini adalah kebersamaan khusus, bukan hanya bersama dengan Allah dalam arti mengetahui atau meliputi. Namun, kebersamaan ini membuat kita lebih dekat dengan Allah, memberikan perwalian, cinta, bantuan, dan taufik.
• Seperti yang dinyatakan dalam surat Ar-Ra'd ayat 28, "Ingatlah dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang." Zikir akan membuat hati tenang dan damai.
• Sebuah penelitian dari Universitas Washington dilaporkan dalam edisi Desember 1993 majalah Scientific American bahwa berzikir dengan mengucapkan kalimat seperti "Subhanallah" dapat mengaktifkan beberapa area otak.
• Dengan dzikir, Anda dapat menghindari penyesalan di hari kiamat.
• Dimungkinkan bahwa dzikir memberikan kekuatan kepada orang yang berdzikir sehingga mereka dapat menyelesaikan tugas berat tanpa disadari.

Manfaat Dzikir keren banget kan, sebagai umat muslim memang sudah seharusnya untuk sering berdzikir kepada Allah, agar keiman tetap stabil dan meningkat, tidak mudah ngoyah dengan godaan duniawi.

Sumber: Dzikir: Definisi, Bentuk dan Keutamaannya (detik.com)

15 Manfaat Zikir bagi Umat Islam beserta Makna dan Caranya (ruangguru.com)

https://rumaysho.com/1596-51-keutamaan-dzikir.html

Penulis: Sundari Octa Pratiwi