Mohon tunggu...
Ing Sun
Ing Sun Mohon Tunggu... Jurnalis - aku adalah Penulis Lepas yang hendak melepaskan belenggu penjajahan spiritual ruhiah dan Intelektual kesarjanaanku yang sia sia dihadapkan anak SD

capricorn

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pemdes Pagendisan "Terjepit" Bantuan Covid

28 Juli 2020   20:43 Diperbarui: 28 Juli 2020   20:32 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bratanewsmedia -  Pati- _ 28/7/2020 _  ddf  -_-   Beberapa hari  berlalu , pemdes Pagendisan   di Guncang  Oleh  Sommasi  seorang warga di Desa pagendisan  mempersoalkan  Bantuan social Terdampak Corona  yang tak sampai ke dirinya ataupun Orang tuanya  , Kenapa dirinya Merasa seharusnya mendapatkan bantuan social itu  ternyata terlewati dan sama sekali   tidak mendapat Bantuan dari alah satu jenis dari enam jenis Bantuan yang meluncur Ke desa ,, 

ini Parah Pemerintahan desa Pagendisan " Katanya , sebaliknya  , sedangkan ada  Warga lainnya  yang keadaannya lebih sejahtera darinya  justru  Mendapatkan bantuan Dobel Dobel sedang dirinya kok  ditinggalkan.

Identitas YS ( dokpri)
Identitas YS ( dokpri)
dfgKeluhan  tersebut sudah disampaikan kepada Fihak   Desa Pagendisan ;  Melalui RT , RW , Pemdes , dan ditanyakan Langsung kepada Lurahnya , Namun jawabannya  tidak jelas. Keterangan HRT , Kepada Wartawan jurnalis , menyampaikan  , saudara YS  dianggap Mampu Karena memiliki Mobil, hal itupun disampaikan selintas lalu , lalu meninggalkan lokasi . YS Berharap  Pembagian  berbagai bantuan itu  tidak memihak dan pilih kasih , tanpa mengunjungi bagaimana Keadaan calon penerimanya , Sesuai derajat kepantasan  .

Karena Hal inilah , " Pemerintahan Desa Harunya Peka dan tidak mengikuti "Kareppe Dewe ", ebab diinyalir  Pembagian  BLT Covid Corona itu sama sekali tak tepat sasaran , Karena  yang Paling terdampak dan sangat kejepit membutyuhkan bantan justru terabaikan  dan tidak terbantu , sedangkan  Yang mampu dan kaya --kaya asal dekat dengan "Mathokan " Mendapat bantuan sampae dobel dobel , ini Yang terjadi di Pagendisan " Papar  YS.

Kami tidak menerimakan  ,Hasil Rapat , sebab  Hail Rapatpun sudah disetting dan disortir RT , RW ,sedemikina Rupa demi Kepentingan Politik Kepala Desa tersebut  dan kroni-Kroninya saja , semua diambil  begitu saja  , dan disinyalir melenceng dari hasil rapat  , artinya yang masih saudara dan teman sejawat , Bahkan  menurut keterangan  Y s , ada seorang  Keluarga Perangkat yang sudah culkup mampu dan seorang Anggiota BPD malahan dapat , padahal itu tokoh mayarakat . 

Data Yang harus diurus Pemde ( dokpri)
Data Yang harus diurus Pemde ( dokpri)
ddfSelanjutnya , pertanyaan selanjutnya diajukan  Oleh " YS" ini  selanjutnya  , akan dikonsultasikan  ke Kecamatan   dan  POLSEK Winong  Jika permintaannya itu tidak direspon  Pemdes  setempat  dengan Bijak .

Geger bantuan BLT --DD , dipicu  seorang Warga Desa Pagendisan  atas nama "YS" , warga Dukuh Ketanggi , Desa Pagendisan , kecamatan Winong  Yang  Mengeluhkan  Pemdes tidak adil dan melihat sebelah mata  pada dirinya dan keluarganya ( Mertuanya  red.) , Menerangkan  Kepada Media Bahwa  dirinya sama sekali  tidak tersentuh bantuan-bantuan tersebut  , Padahal dirinya merasa Miskin dan benar benar terdampak corona . dirinya menyampaikan keluhannya Kepada Media jurnalis citizen , dengan maksud  pemerintah memperhatikan keluhannya dan memberi Bantuan sesuai mekanime yang benar , dan Pemdes tidak salah paham.

( dokpri)
( dokpri)
ddfSeeangkan Menurut   Pengakuannya , Bantuan --bantuan yang sekian Banyak dan jenisnya  dipertanyakan baik Baik lebih dari 3 kali , Oknum perangkat desa  berkilah , selalu Sibuk, tidak ada dirumah , dihubungi di Balai desa pun saling melempar , sedangkan BPD nya Juga bekelit, hal itu bukan urusannya , tak sabar dengan tanggapan itu  , langsung akan  Mmenanyakan  penterlantaran bantuan --Bantan itu Ke Kecamatan Winong   dan  ke POLSEK Winong  ke depan , Katanya pungkas ( DGH_BratamediaPres)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun