Mohon tunggu...
Sunaryo Syam
Sunaryo Syam Mohon Tunggu... lainnya -

Belajar di universitas hasanuddin Makassar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ballon D'Or Ronaldo, Sebuah Pelajaran Inspiratif

14 Januari 2014   12:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:51 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kerja Keras yang Berbuah Manis

Teka-teki siapa pemenang Ballon D’ OR 2013 akhirnya terjawab sudah,Malam penganugrahan yang berlangsung di Zurich, Swiss, Selasa (14/1) dinihari meresmikan Cristiano Ronaldo sebagai pemain terbaik dunia 2013 versi Fifa. Mantan pemain Manchester United itu unggul suara mengalahkan pesaing terdekatnya Lionel Messi (Barcelona) dan Franck Ribery (Bayern Muenchen). Sebuah kemenangan yang tidak begitu mengejutkan banyak penikmat sepak bola di dunia sebab, faktanya meskipun tidak pernah mengangkat trofisepanjang tahun 2013 Ronaldo telah menunjukkan kepada dunia performa menawannya di lapangan hijau. Tak ayal mantan bintang dunia sekaliber Pele dan Maradona menjagokan pria berumur 28 tahun ini sebagai pemain terbaik 2013 jauh hari sebelumnya. Sang bintang menerima penghargaan FIFA Ballon d'Or 2013 di markas FIFA terlihat begitu emosional  saat menaiki panggung kehormatan.Air matanya tak kuasa terbendung ketika sepatakata diucapkan. Tak hanya Ronaldo, sang ibu dan kekasihnya serta para undangan yang hadir juga ikut terlarut dalam simponi keharuan dan meneteskan air mata. Bagi Ronaldo, ini adalah Ballon d'Or keduanya setelah sebelumnya, ia juga pernah meraih penghargaan yang sama pada 2008 ketika masih berseragam MU.

[caption id="attachment_315704" align="aligncenter" width="487" caption="Ronaldo Menitikkan air mata menerima penghargaan Ballon D"][/caption]

Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro terlahir dari keluarga yang kurang mampu pada 5 Februari 1985 di Funchal, Madeira, Portugal. Dia merupakan anak bungsu dari pasangan pengurus kebun Jose Dinis Aveiro dan tukang masak Maria Dolores dos Santos Aveiro.Pekerjaan sampingan ayahnya sebagai asisten perlengkapan klub bola membuat Ronaldo kecil tertarik dengan olahraga ini. Menginjak usia 10 tahun, Ronaldo kecil yang kerap disapa cry baby' yang berarti 'si cengeng' oleh teman bermainnya menghabiskan haari-harinya dengan bersekolah dan bermain bola. Dalam buku yang berjudul “Ronaldo: The Obsession for Perfection” yang ditulis oleh Luca Caioli diceritakan :

“Anak itu tidak pernah naik pesawat, dia bahkan tidak pernah meninggalkan pulau tempat tinggalnya.Ini tantangan terberat yang harus dihadapinya dan dia begitu gugup sampai-sampai tidak bisa tidur malam sebelum berangkat”.

Demikian kalimat yang tertulis pada bagian ketiga buku Cristiano Ronaldo yang menceritakan ketika Ronaldo Kecil akan meninggalkan kampung halamanya berangkat ke sporting Lisbon yang telah menginvestasikan €22.500 untuk untuk dirinya di usia 12 tahun.

[caption id="attachment_315708" align="aligncenter" width="300" caption="Ronaldo di waktu Kecil"]

[/caption]

Ronaldo bukanlah pemain seberuntung Lionell Messi yang dilahirkan dimuka bumi ini dengan bakat, kelincahan serta kecerdikan yangdihadiahkan Tuhan kepada dirinya. Bisa dibilang Messi memang telah ditakdirkan oleh Tuhan untuk menjadi seorag pemain sepak bola yg professional di muka bumi. KesuksesanRonaldo meraih ballon d or, bukanlah sebuah kesuksesan yang didapatkan secara instan. Sejakmemenangkan ballon d or tahun 2008, Ronaldo mengalami kegagalan beruntun tahun 2009, 2011 dan 2012 yang hanya menempati posisi runner up pada penghargaan bergengsi tersebut, dikalahkan oleh pesaing terdekatnya Lionell Messi. Beberapa musim terakhir publik memang kerap membandingkan Messi dan Ronaldo. Namun dalam ukiran prestasi tidak dapat disangkal Messi mengalahakan Ronaldo. Hal trsebut bisa dilihat dari gelar pemain terbaik dunia yang empat tahun berturut-turut berhasil diraih Messi. Cristiano Ronaldo merupakan produk dari sebuah latihan keras, bakatnya ter-asah karena ketekunan menjalani latihan yang ekstra keras untuk memperbaiki diri dan menjadi yang terbaik. Sedangkan Messi di sisi lain bekerja normal dan sudah menjadi pesepak bola hebat karena ia telah dikaruniai Tuhan talenta dan kemampuan nan mengagumkan. Itulah yang yang membuat seorang Ronaldo berbeda dengan Messi menurut persefsi saya.

Dalam mencapai puncak karirnya Winger klub Real Madrid ini terkenal melakukan latihan yang ekstra dibanding pemain-pemain sepakbola lain pada umumnya. Ronaldo kerap datang sesi latihan lebih awal dan berlatih sendirian sebelum rekan-rekannya datang.Tak heran rekan-rekan setimnya dan mantan pelatihnya Sir Alex Ferguson dan Jose Morinho, memberikan pujian atas usaha kerasnya untuk berlatih.Selain itu, Ronaldo melakukan latihan berlari sprint 900 kali lebih banyak dari pada sprinter olimpiade.Bahkan dia sangat rajin melakukan Sit-Up setiap harinya sekitar 1.000 kali yang mungkin tidak seorangpun pemain sepak bola yang bekerja lebih keras dibandingkan dirinya. Bagi dirinya Kunci untuk sukses sederhana, : bekerja keras dan tetap fokus saat latihan dan pertandingan. Itulah esensi kerja keras menurut pemain yang penuh kontroversial ini. Dengan latihan yang seperti itu, tak heran mengapa Ronaldo tampak begitu emosional menitikkan air mata ketika memenangkan penghargaan bergensi Ballon D’ or 2013 dini hari tadi, mengingat Sangat sulit perjuangan dirinya untuk memenangkan penghargaan tersebut.

Tak ada hasil yang diraih dengan cara instan. Teori dan hukum Fisika Sir Isaac Newton III tentang gerak, F aksi = -F reaksi (Hukum Aksi-Reaksi) setidaknya memiliki filosofi bagi kehidupan. Setiap orang yang berkerja keras akan menuai hasilnya.Hal tersebutlah yang dirasakan seorang Cristiano Ronaldo, berkat kerja keras dan kegigihannya, anak tukang kebun yang tadinya miskin itu telah mengubah takdirnya menjadi superstar yang dikagumi banyak orang, pemain dengan rekor transfer tertinggi di dunia  tahun 2009, pemain yang telah sukses mencatatkan namanya dengan tinta emas dalam sejarah sepak bola dunia seperti yang dia cita-citakan.

Belopa/Sulawesi Selatan, 14 Januari2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun