Mohon tunggu...
Sunarwan
Sunarwan Mohon Tunggu... Guru - Guru Pembelajar

Guru Akuntansi, Konten kreator berbagai materi Akuntansi dan Pendidikan Narasumber Nasional , Instruktur berbagai pelatihan...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi dan Refleksi Pemikiran KHD

7 November 2022   16:50 Diperbarui: 7 November 2022   16:54 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi seorang guru adalah pilihan, jika ada yang ber asumsi kebetulan atau "daripada tidak ada pekerjaan lain." Maka mindset tersebut harus segera diubah, meskipuan awalnya memang seperti itu.  Dalam pelatihan Calon Guru Penggerak atau bentuk pelatihan lainnya, kita pasti diajarkan untuk totalitas sebagai seorang Guru. Dan Alhamdulillah  saya berkesempatan mengikuti kesempatan tersebut. Pada tulisan ini saya ingin sahring tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara dan asperk yang perlu di terapkan dalam proses KBM di kelas.  Dalam LMS di SIM PKB (Guru Penggerak ) yang saya ikuti terdapat pertanyaan pemantik berikut :

Pertanyaan pemantik dalam membuat kesimpulan dan refleksi terhadap pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara: 

  1. Apa yang Anda percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum Anda  mempelajari modul 1.1?
  2. Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari modul ini?
  3. Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda mencerminkan pemikiran KHD

Open Minded 1 > Testimoni dan pandangan awal

Sebelum saya mengikuti pelatihan ini "guru penggerak" terutama di modul yang paling awal. yang membahas tentang pemikiran Ki Hajar Dewantoro,  yang luar biasa menurut saya saya. Saya  memahami bahwasanya murid adalah amanah dari orang tua yang diserahkan kepada saya atau sekolah kepada kita sebagai guru ya untuk dididik. Tetapi dalam potensi yang ada pada murid ini yang saya pahami adalah mereka sebatas kitacdidik menurut kurikulum yang berlaku,  entah kurikulum 2006 waktu itu kurikulum 2013 dan Alhamdulillah sekarang sudah sampai yang merdeka, yang menurut saya lebih luas fleksibel. 

Jadi  dalam  pikiran saya adalah kodrat mereka kita didik hanya sebatas pada acuan kurikulum tadi. Saya masih belum terlalu mendalam tentang "pendidikan berpihak kepada murid." Jadi saya akhirnya fokus pada pencapaian standar kurikulum tadi standar terutama pada aspek pengajaran.  Ya karena memang saya mengajar  di SMK, jadi fokusnya adalah pada apa yang kamu (para siswa ) bisa nanti itu apa? ya SMK ini adalah kamu entar bisa Apa itu yang saya pahami sehingga aspek-aspek psikologis ini saya kurang mendalam padahal aspek ini sangat penting. Kenapa?  karena terkait dengan batin siswa dengan pemikiran mereka .

Open Minded 2 >Menambah wawasan dan pola pikir baru

Alhamdulillah Setelah mempelajari modul yang pertama dari kumpula nmateri ini, minimal ada tambahan bagi saya, wawasan dan pemikitan baru,. Misalnya dalam hal pentinmgnya aspek psikoilogis/batin yang mereka kejiwaan mereka kebahagiaan mereka dalam belajar itu yang paling utama . Jika  mereka bahagia akan mudah  dalam belajar, mudah untuk mengerti akan ilmu yang disampaikan Selain itu para murid ini seperti yang Ki Hajar Dewantara sampaikan, bukan kertas kosong nggak ada apa-apanya. Mereka ini sudah memiliki potensi masing-masing (nbeliau menyebut kodrat alam) sudah punya sesuatu dalam diri mereka yang bisa kita kembangkan. Bisa kita bimbing, Among mapuan di tuntun sedemikian rupa agar mencapai potensi yang semaksimal mungkin.

Open Minded 3>Actions

Untuk tahap awal,  

a. Hal-hal positif yang sudah kita kerjakan kita pertahankan, dan poin-poin yang akan segera saya kerjakan lainnya

b. Saya berusaha untuk belajar lebih fun. Misal  kalau kita udah ada game-game kita akan coba tambah lagi game-game yang menyenangkan. Ice breaking dan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun