Perkebangan fisiologis pencernaan bayi bergantung pada berbagai faktor. ASI mengandung faktor pertumbuhan epitel dan hormon hormon serta enzim enzim cerna yang meningkatkan kemampuan bayi untuk mencerna dan mengabsorpsi makanan. Hal ini memegang peranan dalam diferensiasi sel-sel mukosa dan perkembangan saluran cerna, serta dalam perkembangan kemampuan menelan dan kemampuan usus untuk bergerak. Pemberian makanan akan merangsang pengeluaran berbagai jenis hormon yang berkaitan dengan gerakan dan pengembangan saluran cerna serta fungsi fungsi sel pankreas. Lambung dan usus yang berkembang juga meningkatkan kemampuan bayi untuk menangani berbagai zat gizi dan tekstur makanan.
Gerakan esofagus pada bayi baru lahir lebih lembut daripada bayi dan anak yang lebih besar. Pada bulan-bulan pertama setelah kelahiran, sfingter yang memisahkan esofagus dari lambung berada diatas diafragma dan tekanannya lebih kecil. Pada awal kelahiran, pengosongan lambung mungkin terjadi lebih lambat dan gerakan usus kurang teratur. Hal ini sering menyebabkan arus balik, sehingga bayi menyemburkan makanan dari mulut (muntah). Isi lambung yang semula sebanyak 10-12 ml, meningkatkan hingga 200 ml pada usia 12 bulan. Oleh karena itu bayi baru lahir lahir memerlukan makanan dalam porsi sering tapi kecil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H