Dua hari yang lalu saya baru pulang liburan tipis-tipis kerumah anak di balikpapan dan kecamatan Sepaku kabupaten PPU, Kaltim. Belakangan  daerah Sepaku yang berupa kecamatan di Kabupaten Penajan Paser Utara atau PPU menjadi begitu terkenal keseluruh pelosok Nusantara dan rakyat Indonesia karna didaerah tersebut telah dipilih oleh pemerintah pusat untuk di jadikan pusat pemerintahan baru, Ibukota Negara (IKN).Â
 Liburan ini sebenarnya tidaklah semata-mata liburan, namun karna saya dan anak2 akan menjemput suami yang datang dari makassar melalui bandara Sepinggan Balikpapan. Momen bepergian kekota minyak tersebut  saya manfaatkan untuk menginap di rumah anak di Balikpapan yang tidak jauh dari bandara. Lumayan untuk refreshing dan bersilaturahmi dengan keluarga lain dalam acara buka bersama.
Satu malam di balikpapan sudah cukup dan esoknya saya dan keluarga melanjutkan perjalanan untuk mengunjungi anak kami yang lain yang mengikuti suaminya yang tinggal dan bekerja di sepaku. Kecamatan sepaku berada diantara Balikpapan dan Samarinda meski tidak di tengah-tengah persis.Â
Untuk mencapai Kecamatan Sepakukita harus berkendara sejauh 38 kilometer menuju kota Samarinda, setelah itu kita belok kiri dan melakukan perjalanan kuang lebih 40 kilometer  untuk samapai di kecamatan Sepaku.Â
Kami berangkat pagi pukul 10.00 dan tiba di lokasi sekira pukul satu siang dalam rombongan dengan dua mobil. Tempat anak yang saya kunjungi tidak berada persis di kota Sepakunya namun harus ditempuh kurang lebih 20 kilometer untuk mencapai Main Office IHM dimana suami anak saya bekerja.
 Sebuah perusahaan penanaman hutan industri bahan baku kertas yang kayunya di kirim ke pabrik kertas di Riau. Setelah istirahat sejenak, kami akhirnya barbequean untuk persiapan buka puasa dengan ikan-ikan segar yang kami bawa dari Balikpapan seperti Kakap merah, trakulu, cumi dan Tuna.
 Wooww,kami betul-betul puas makan ikan plus keceriaan dan kegembiraan kami berkumpul bersama menambah nikmatnya buka puasa. Canda,  tawa dan olok-olokan silih berganti di lontarkan. Tiba waktu tarawih, si kecil Daihan yang 7 tahun ngambek tidak mau sholat ke masjid, namun setelah di bujuk akhirnya ia mau juga. Tarawih di masjid lokasi perumahan kami lakukan dalam keadaan lelah dan ngantuk berat namut tetap  hikmat dan selesai 8 rakaat.di tambah 3 witir. Alhamdulillah.
Selepas tarawih saya tidur sementara yang lainnya pergi jalan-jalan dan foto2 di gazebo, yaitu tempat dimana ada ruang untuk duduk-duduk santai menikmati pemandangan hutan industri sekitar dan kelap-kelip nun jauh di sana  lampu-lampu kota Balikapapn yang cantik.Â
Paginya setelah sholat subuh kami pergi untuk menyambut sunrise di helipad, dimana para petinggi perusahaan atau menteri yang akan berkunjung ke IKN landing. Helipad ini cukup tinggi karna di bangun di atas bukit yang di potong.Â
Dari sana kita bisa melihat pemandangan indah nan sejuk, pucuk-pucuk pohon pulp yang bagaikan hamparan karpet hijau di hias embun pagi yang indah. Seluas kami memandang hanya ada hamparan hijau muda pucuk pulp dan sesekali lampu warga kampung yang masih menyala yang jauh terlihat dan beberpa bangunan sementara  proyek IKN.