Mohon tunggu...
Sunardiansyah
Sunardiansyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Mataram

Hanya manusia biasa yang tidak lepas dari teknologi

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Artificial Intelligence Merebut Pekerjaan Manusia? Atau Justru Mempermudah Manusia?

3 Januari 2024   01:00 Diperbarui: 3 Januari 2024   01:01 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

AI, atau Artificial Intelligence, telah menjadi topik yang hangat dalam beberapa tahun terakhir. Seiring dengan kemajuan teknologi, kemampuan AI untuk melakukan tugas-tugas yang sebelumnya hanya bisa dilakukan oleh manusia telah berkembang pesat. Hal ini menimbulkan pertanyaan krusial, apakah AI akan merebut pekerjaan manusia? Ataukah justru AI akan mempermudah kehidupan manusia?

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak pekerjaan yang tadinya dilakukan oleh manusia telah digantikan oleh AI. Contohnya, di industri manufaktur, robot telah mengambil alih pekerjaan pabrik yang dulunya dilakukan oleh pekerja manusia. Peningkatan efisiensi dan akurasi yang ditawarkan oleh AI menjadikannya alternatif yang menarik bagi perusahaan-perusahaan.

Namun, menggantikan pekerjaan manusia bukanlah satu-satunya peran AI. Secara paradoks, AI juga mampu mempermudah kehidupan manusia dalam berbagai aspek. Salah satu contohnya adalah dalam industri pelayanan pelanggan. Dengan adanya chatbot yang menggunakan AI, pengguna dapat dengan mudah mendapatkan jawaban atas pertanyaan mereka dengan cepat dan akurat. Hal ini tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada sumber daya manusia.

Teknologi AI juga telah membantu dalam meningkatkan efisiensi di berbagai sektor, seperti kesehatan dan transportasi. Di bidang kesehatan, AI dapat membantu dalam mendiagnosis penyakit dengan lebih akurat dan memberikan rekomendasi pengobatan yang tepat. Sementara itu, di sektor transportasi, AI dapat digunakan untuk memprediksi waktu perjalanan dan merencanakan rute terbaik, sehingga mengurangi kemacetan dan meningkatkan pengalaman pengguna.

Selain itu, perkembangan AI juga membuka peluang baru dalam menciptakan pekerjaan-pekerjaan yang sebelumnya tidak ada. Misalnya, peran AI engineer atau data scientist menjadi semakin penting dalam mengembangkan dan mengoptimalkan AI. Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya AI dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mengubah lanskap pekerjaan dengan cara yang positif.

Namun, walaupun AI memiliki banyak potensi manfaat, tetap ada tantangan dan risiko yang harus dihadapi. Salah satunya adalah adanya kekhawatiran bahwa AI akan mengambil alih pekerjaan yang membutuhkan keterampilan manusia yang tinggi. Pekerjaan yang memerlukan aspek kreatif, emosional, dan interaksi manusia masih sulit dilakukan oleh AI.

Selain itu, terdapat pula kekhawatiran mengenai privasi dan keamanan data dengan meningkatnya penggunaan AI. Data yang dikumpulkan oleh AI dapat menjadi sumber informasi yang bernilai, tetapi juga dapat disalahgunakan jika tidak dikelola dengan baik.

Dalam merebut memahami peran AI dalam pekerjaan manusia, penting untuk mengakui bahwa hal ini adalah perkembangan teknologi yang tidak dapat dihentikan. Sebagai gantinya, kita perlu beradaptasi dengan kemajuan AI dan memastikan bahwa perannya digunakan secara optimal untuk kemaslahatan manusia. Pengembangan dan penggunaan AI yang bertanggung jawab harus menjadi fokus utama dalam menghadapi perubahan ini.

Jadi, apakah AI merebut pekerjaan manusia? Ataukah justru mempermudah manusia? Jawabannya mungkin berada di tengah-tengah. AI telah mengambil alih pekerjaan-pekerjaan sederhana dan repetitif, namun juga telah membantu dalam meningkatkan efisiensi dan memberikan solusi yang makmur bagi masyarakat. Penting bagi kita untuk memahami peran AI, merencanakan penggunaannya secara bijaksana, dan memastikan bahwa teknologi ini digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun