Mohon tunggu...
masunardi
masunardi Mohon Tunggu... Administrasi - Dosen

hanya dosen jelata...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apakah Anda Percaya, 89% Informasi di Facebook Adalah Palsu?

1 Februari 2016   16:57 Diperbarui: 1 Februari 2016   18:08 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pertanyaan tersebut dituliskan dalam forum jejaring ilmiah researchgate oleh seorang Dr. Abhijit Mitra, profesor Kelautan dari Universitas of Calcutta. Bagi dosen atau peneliti mungkin banyak yang sudah tahu dan bergabung dengan jejaring sosial ilmiah tersebut. Researchgate adalah medsos-nya para peneliti, melalui jejaring ini para peneliti bidang apapun saling berbagi jurnal, buku dan segala jenis informasi.

Semua serba serius. Dengan researchgate saat ini mencari jurnal ilmiah gratis tidaklah sulit. Berbeda dengan facebook yang semua orang asal punya alamat email bisa menjadi anggota, untuk researchgate harus email resmi institusi, atau cara lain adalah secara resmi menjelaskan bahwa dirinya seorang peneliti atau minimal mahasiswa.

Hari ini muncul pertanyaan yang tidak serius tetapi sangat serius dan menggelitik di forum ilmiah researchgate dari peneliti senior yang telah menuliskan ratusan publikasi ilmiah dan puluhan buku ilmiah (Jika dilihat dari jumlah sitasi artikelnya sangat luar biasa, melebihi peringkat 1 peneliti Indonesia versi webometric beberapa waktu yang lalu). Do you believe that 89% information shared in Facebook are fake?

Sebuah pertanyaan yang keluar dari bidang sang profesor namun layak untuk disimak karena yang menjawab pun rata-rata peneliti ahli dalam bidangnya. Mungkin sang Profesor heran dengan perbedaan segala informasi yang ada di  dunia maya dan nyata, seperti halnya kita di Indonesia. Betapa banyak kepalsuan dalam dinding facebook kita, apapun tujuannya. Apalagi dalam masa-masa yang masih panas sekarang ini, facebook adalah media ampuh untuk berbagi informasi apapun, tanpa peduli kebenarannya.

Bagaimana jawaban dari anggota jejaring lain dari forum tersebut? Sampai saat ini (ketika tulisan ini dibuat baru 5 jam yang lalu diposting), para peneliti yang bersedia menjawab rata-rata menyetujui hal tersebut, atau terpaksa harus setuju karena kenyataannya seperti itu. Sebagian besar informasi di facebook adalah sebuah kebohongan.

Bahkan beberapa peneliti mengkhawatirkan masa depan generasi muda yang saat ini telah teracuni facebook karena tidak mampu membedakan antara real dan virtual reality. Seorang peneliti lain malah lebih keras lagi menuliskan jawabannya: “I dont want to belive it! but that wouldn't change the glaring reality! Fake information, fake profile, fake certificate, morphed photographs, fake awards, fake honors, all are ingredients of a virtual / web-life! one has to accord adequate caution and not to get carried away with the "too good to be true" events / personalities / informations / miracles you come across on the net!”

Ternyata fenomena facebook telah meresahkan banyak orang, bukan hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Banyak kekhawatiran terhadap virus facebook yang saat ini memang telah menjangkiti dengan akut hampir semua orang, termasuk mungkin saya. Padahal sadar ataupun tidak sadar kita tahu, sebagian informasi di facebook adalah palsu, meski di sisi lain facebook juga berfungsi positif. Banyak postingan dan komentar di facebook yang seringkali sangat menyesatkan kita yang kemudian membuat kita bingung karena tidak lagi paham mana yang benar dan mana yang hoax. Menulis atau membagi berita di facebook memang seperti saling lempar buah busuk yang dilakukan oleh para monyet.

Tak satupun bersedia bertanggung jawab siapa yang memetik dan melempar pertama kali. Dan saat ini, sebagian dari kita masih sangat menikmati facebook, meski kita paham di dalamnya penuh berita palsu, status palsu. Apalagi gabungan facebook dan aplikasi sejenis camera 360 di gadget, kombinasi lengkap untuk menebar segala kepalsuan yang seolah nyata, khusus untuk pemalsuan wajah. Belum lagi bentuk pemalsuan yang lain dengan korban yang kadang sangat parah mulai dari penculikan, penipuan, pemerkosaan dan lain sebagianya. Jadi, masihkan kita selalu menikmati kepalsuan di dunia maya yang seolah nyata? Apakah Anda percaya 89% informasi di facebook adalah palsu?!

 

Mau ikut menjawab pertanyaan tersebut? Silahkan klik di sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun