Sebuah kebodohan yang kemarin kami lakukan hanya karena terlalu berprasangka baik dengan orang. Seminggu yang lalu saat jalan-jalan dengan anak-anak kami bertemu dengan keluarga Jepang yang member kami 4 tiket bioskop gratis, film-nya berjudul UFO, sebuah animasi. Tentu saja anak-anak senang dan terhibur yang diakhiri nangisnya anak lelaki kami karena film selesai. Filmnya juga sebenarnya fiksi sains biasa, tak menimbulkan kecurigaan apapun, meski bercerita tentang UFO (Unidentified Flying Object) yang dibuat seolah memang ada plus aneh karena ada bumbu tentang reinkarnasi.
Kemudian seperti biasa terjadi pertukaran kartu nama, dan ibu yang member tiket tadi rajin kirim email ke istri untuk mengajak bertemu dengan alasan ingin belajar bahasa inggris sambil minum teh. Dan kemarin kami bertemu lagi tapi tiba-tiba membuat illfeel. Setelah bioskop selesai, ternyata kami sudah siap dijemput teman-temannya untuk “minum teh” di tempat lain bersama klub/kelompoknya. Di kartu nama mereka memang tertulis Happy Science, karena saya kebetulan pengajar sains maka perkiraan awal adalah klub pecinta sains. Tapi di mobil kami jadi curiga setelah kami bertanya tentang klub mereka ternyata jawabannya klub agama. Lha kok? Tapi sudah terlanjur, nggak enak jika tiba-tiba kami batalkan. Cuma memang sudah curiga klub tersebut memang sebuah sekte agama tertentu.
Di Jepang memang banyak orang yang aktif menyebarkan sekte agama tertentu. Biasanya mereka mendatangi rumah door to door atau menghadang orang sambil memberikan brosur. Jika modusnya seperti itu kami sudah bisa langsung kami tolak mentah-mentah karena memang berbahaya, beberapa sekte termasuk terlarang di Jepang. Di kampus kami pun sudah dipasang poster yang cukup besar untuk mengingatkan para mahasiswa agar hati-hati dengan sekte-sekte agama tertentu yang berbahaya. Dan kemarin kami tanpa sadar terbawa salah satu sekte yang mereka anggap sebagai agama baru (New Religion).
Begitu masuk ke kantor cabang mereka, kami disambut sangat ramah oleh beberapa orang. Persis sambutan orang-orang MLM saat memprospek calon anggotanya. Kami diputarkan sebuah film tentang pemimpin mereka yang bernama Ryuho Okawa, alumnus Tokyo University yang telah menulis ratusan buku tentang agama mereka tersebut dan menyebarkan agama “Happy Science” ke seluruh dunia sambil menunjukkan daftar kantor cabang mereka di seluruh dunia termasuk Amerika, Uganda, Filipina, Malaysia, Thailang dan Singapura. Indonesia memang tidak ada dalam daftar.
Mereka berusaha menyatukan semua agama yang mereka anggap tradisional (Islam, Kristen, Budha, Konfusius) dalam lingkup agama modern mereka sebagai sebuah kepercayaan universal. Mereka menganggap agama tradisional hanya menimbulkan perpecahan dan perperangan, sambil mencontohkan kasus Timur Tengah dan China. Mereka percaya reinkarnasi yang tidak hanya meliputi kehidupan bumi tapi juga bisa terjadi antara planet, persis yang diceritakan di film bioskop yang kami anggap memang fiksi murni. Jadi saat mereka berusaha menjelaskan ke kami, kami malah seringkali member pemahaman ke mereka bahwa di agama Islam reinkarnasi adalah tidak ada, setelah mati maka kehidupan kami adalah alam lain.
Inti dari kepercayaan mereka adalah reinkarnasi dan hidup untuk happy. Bahkan pemimpin mereka yang bernama Ryuho Okawa dipercaya sebagai El Cantare adalah reinkarnasi dari Nabi Muhammad yang sebelumnya adalah juga reinkarnasi dari Yesus, Musa dan Budha. Sebuah kepercayaan campur aduk agama yang aneh. Namun saya tidak akan membahas detail ajaran mereka di sini, silahkan googling dengan kata kunci Happy Science, maka akan masuk ke banyak sumber informasi.
Ketika kita menganggap kepercayaan seperti itu lucu dan aneh, namun ternyata tidak bagi sebagian orang Jepang, yang memang dalam keseharian mereka sering tidak memahami agama. Bahkan organisasi yang dalam bahasa Jepang bernama 幸福の科学 Kōfuku-no-Kagaku? telah memiliki anggota lebih dari 200.000 orang dan berhasil masuk dalam kehidupan politik Jepang, meski berdiri pada tahun 1986. Dari hasil ngobrol kemarin, mereka mengatakan telah berhasil menekan jumlah angka bunuh diri di Jepang dengan agama mereka. Organisasi tersebut berhasil membuat beberapa “Happy science Academy” berupa sekolah berkonsep asrama setingkat SMP dan SMA untuk menyebarkan agama sains tersebut, bahkan sudah berhasil membuat universitas di Jepang. Ciri khas dari gedung akademi dan kantor mereka sama persis dengan yang ada di film mereka. Bahkan beberapa tempat ibadah orang Budha di Jepang berupa temple/kuil telah berhasil mereka kuasai. Sebuah organisasi yang besar dengan sumber dana saya belum tahu dari mana, yang jelas mereka berhasil menguasai salah satu perusahaan periklanan besar di Jepang.
Cara mereka mengajak memang sangat halus, salah satu pendekatan dan konsep mereka ajarkan melalui film dan buku-buku. Apalagi film animasi anak, sungguh berbahaya bagi fikiran anak-anak. Alam fikiran orang Jepang memang sangat rasional, sehingga agama dengan pendekatan sains mungkin akan dianggap modern dan sangat ilmiah. Bahkan mereka bilang semua pemeluk agama lain bisa masuk ke agama mereka meskipun mereka punya cara sendiri dalam beribadah. Inti ajaran mereka sebenarnya Budha, namun konsep dibuat modern sehingga tempat ibadah mereka malah mirip gereja.
Meskipun kemarin kami telah terang-terangan menolak ajakan mereka untuk masuk dan sering kali membantah informasi mereka sambil bilang dengan tegas bahwa kami muslim, tapi kemungkinan besar beberapa hari ke depan email ataupun telepon ajakan ke tempat mereka akan sering kami terima lagi. Mungkin kami cukup beruntung karena bahasa Jepang kami lemah dan bahasa Inggris mereka juga tidak terlalu bagus. Selain itu system hukum Jepang juga membuat kami lebih aman karena jika terjadi sesuatu maka melaporkan ke polisi adalah jalan mudah untuk mencari keamanan. Satu hal yang aneh dari ajaran mereka, katanya di satu sisi menyebarkan kedamaian dan kebahagiaan tetapi di sisi lain malah termasuk kelompok masyarakat Jepang yang mendorong diubahnya undang-undang militer Jepang yang beberapa minggu lalu membolehkan Jepang mengaktifkan lagi angkatan perangnya. Terutama untuk membatasi gerakan China yang selama ini menjadi ancaman serius mereka. Pada awalnya agama tersebut menjadi kontroversi di Jepang, tetapi ternyata mampu berkembang di Uganda dan beberapa negara lain bahkan di Amerika.
Satu pesan kepada yang akan tinggal atau mungkin baru tinggal di Jepang, harus ekstra hati-hati dengan berbagai sekte agama tertentu yang banyak berkembang saat ini, karena beberapa juga bermuatan sangat politis dan bahkan ada beberapa yang anti pemerintah. Bagi para orang tua yang akan melepaskan anaknya sekolah di Jepang sebisa mungkin membekali dengan pendidikan agama yang cukup, karena metode cuci otak mereka luar biasa modern, dan target mereka tanpa pandang agama. Cara terbaik menghindar adalah dengan menolak ajakan bertemu dengan orang lain dalam acara apapun yang belum jelas, karena memang sangat berbahaya.
Catatan: Di kantor mereka telah tersedia ratusan buku, pamflet dan VCD tentang happy science, dan ada beberapa orang Indonesia yang mereka tulis kesaksiannya.