KAUM Syiah seringkali menjadikan Alasan persatuan dengan kaum Sunni menggunakan dasar Risalah Amman. Faktanya, Risalah Amman itu hanyalah akal-akalan kaum Syiah. Karena faktanya, Risalah Amman yang semua disepakati tidak boleh mengembangkan Syiah di wilayah Sunni, sebaliknya dilarang mengembangkan Sunni di Syiah dikhianati kaum Syiah sendiri. Bukti nyata ya di Indonesia!!!! Dalam sebuah tulisan di situs www.hidayatullah.com, Selasa (13/11/2012) Abu Muhammad Waskito mengulasmasalah Risalah Amman. "Al Azhar, Ikhwanul Muslimin, Hasan Al Banna, dll. mereka bagian dari Islam; tetapi mereka bukan satu-satunya suara yang mewakili kaum Muslimin. Sudah sangat dikenal tentang salah satu definisi Ahlus Sunnah, yaitu: “Wa amma al ma’na al aam li ahlis Sunnah wal jama'ah fa yadkhulu fihi jami’ul muntasibina ilal Islam, maa ‘aada ar rafidhah” (dan makna umum Ahlus Sunnah wal Jama'ah masuk ke dalamnya siapa saja yang mengikatkan dirinya dengan Islam, selain orang Rafidhah atau Syiah). [Al Wajiz Fi Aqidatis Salafis Shalih, karya Syaikh Abdullah bin Abdul Hamid Al Atsari, hlm. 34]. Karena itu sangat dikenal dua istilah dikotomis ini: Ahlus Sunnah vs Syiah, atau Sunni vs Syi’i. Al Azhar, Ikhwanul Muslimin, Hasan Al-Banna, dll. tidak bisa mengubah kesepakatan umat ini]." Kholili HasiB, peneliti InPAS Surabaya dalam tulisan "Pengalihan Isu Fatwa Syiah Sesat"menjelaskan bagaimana banyak ulama dikhianati Syiah. "Ada dua poin penting yang dilupakan (atau sengaja disembunyikan) oleh Syiah dalam resolusi ini. Pertama, dalam risalah itu, Syiah tidak boleh menista sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi Wassalam. Kedua, dalam resolusi itu adanya kesepakatan larangan syiahisasi di wilayah Sunni atau sunnisasi di wilayah Syiah. Tapia pa buktinya? Upaya taqrib (pendekatan antar madzhab) tersebut buyar karena Syiah tidak bisa memenuhi dua syarat penting tersebut. Penistaan buku-buku Syiah masih beredar di mana-mana. Syeikh Yusuf Qaradhawi, yang sering dikuti Syiah itu, bahkan menyatakan baro’ah (lepas tangan) dari Deklarasi Amman tersebut. Syeih Ahmad Salus juga merasa dikhianati. Apa mungkin para ulama yang bertanda tangan dalam Deklarasi Amman itu mengakui Syiah, sementara dalam kitab-kitab mereka sendiri berisi fatwa Syiah adalah sesat? Harusnya umat Syiah tidak perlu mengaburkan isu ini, atau menyembunyikannya jika benar-benar ingin berdamai," demikian kutip Kholili dalam artikelnya di hidayatullah.com. Wah. teryata Syiah tukang Tipu!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H