Sunan Gunung Djati-Benarkah setiap “kebenaran” selalu mungkin diberi tanda kurung dan di dalamnya ia punya kemungkinan untuk bisa dilukai? Pantaskah saya menjawab “benar” untuk jawaban diatas sebagai pernyataan miniatur dari keyakinan yang saya pegang? Saya kesulitan bermain dadu diantara keraguan dan keyakinan yang mutlak terlukai. Antara harapan untuk meragukan segala sesuatu dan keyakinan yang tak henti digugat. Tak ada titik final bagi kebenaran, seperti juga tak ada titik final bagi keberlangsungan eksistensi manusia dengan segenap perangkat nalar dan sebagainya. Jadi, barangkali tak terlalu salah jika kita tak akan pernah sampai pada titik yang sebenarnya. Yang ada hanyalah rasa humor yang tinggi bagi kecemasan kita dalam memahami dunia, Tuhan dan tetek bengek lainnya. Tentu saja, dalam selera pandang yang berbeda, dan saya mesti–dalam hal tertentu–meyakini bahwa saya bisa meyukai humor sampai mati. Bukankah itu “kebenaran” yang pribadi, dan itu absah. Persoalannya, kenapa kita tak juga berhenti menghibur diri dalam pelbagai keyakinan-diri yang dibangun dengan menghalalkan caci-maki, darah dan sebagainya dan sebagainya? Sementara kita tak peduli pada akibat-akibat universal, misalnya, dari sebab-sebab parsial seperti merampas hak orang lain untuk berpikir dan berkeyakinan dengan jujur dan baik. Atau barangkali kita seperti menyantap kebenaran diatas meja makan yang sama, seperti rasa kenyang selalu akan hilang beberapa jam kemudian…setelah kita membuang sesuatu yang menjijikan dari anus nalar dan kesombongan kita, diatas kepala orang lain… Dalam pemikiran dan lainnya, saya hanya punya niat sederhana: setelah makan malam, saya selalu menyempatkan diri untuk membuktikan-diri bahwa saya suka humor, seperti juga tusuk gigi yang dibuang setelah pakai, dan kembali diingat setiapkali saya selesai makan… [BADRU TAMAM MIFKA] Catatan Harian, Desember 2007
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H