Mohon tunggu...
Sunandar Umar
Sunandar Umar Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Ayah yang belajar menulis

Lahir di Suli (Luwu) Sulsel. Konsultan dan pemerhati ekososbud

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menengok Ribuan Kelelawar Hidup Damai di Jantung Kota Watansoppeng

13 Maret 2020   16:31 Diperbarui: 13 Maret 2020   16:57 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ribuan kelelawar bergelantungan di atas pohon saat siang hari (Foto: Liputan6.com)

Watansoppeng merupakan ibukota Kabupaten Soppeng, terletak sekitar 150 km dari Kota Makassar sebagai Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan. Watansoppeng adalah sebuah ibukota yang tidak otonom, karena masih menjadi bagian Kabupaten Soppeng sebagai pusat pemerintahan. 

Secara administratif Kota Watansoppeng termasuk dalam wilayah Kecamatan Lalabata, yang terdiri atas lima kelurahan, yaitu: Kelurahan Bila, Kelurahan Lalabata Rilau, Kelurahan Botto, Kelurahan Lapayung, serta Kelurahan Lemba.

Ketika melakukan perjalanan ke Watansoppeng, saat memasuki pusat kota Watansoppeng, bau menyengat menusuk hidung. Tapi itulah ciri khas Kota Watansoppeng. Bau menyengat itu berasal dari kotoran binatang yang beraktifitas di malam hari, yaitu kelelawar. Meski begitu, warga setempat tidak merasa terganggu dengan bau tersebut. Terlebih lagi sampai hendak mengusir kawanan kelelawar tersebut. 

Ribuan kelelawar bergelantungan di atas pohon saat siang hari (Foto: Liputan6.com)
Ribuan kelelawar bergelantungan di atas pohon saat siang hari (Foto: Liputan6.com)
Merebaknya virus baru corona atau Covid-19, kelelawar menjadi perhatian dunia saat ini. Hal ini disebabkan oleh temuan ilmuan China yang menyebut bahwa virus baru tersebut berasal dari hewan nocturnal tersebut. Olehnya, hampir semua negara di dunia menjadi waspada. 

Namun, tentu saja berbeda dengan masyarakat Watansoppeng. Di kota kecil tersebut warga dengan kelelawar hidup berdampingan secara damai, sama sekali tidak ada kekwatiran akan wabah virus corona. Hampir semua warga menjalani hari-hari dengan baik-baik saja.

Aktifitas kelelawar merupakan bagian dari kehidupan masyarakat Watansoppeng yang tak bisa terpisahkan. Masyarakat Watansoppeng meyakini bahwa kelelawar tersebut datang dengan sendirinya. Mereka menganggap keberadaan kelewar ini sebagai penjaga Kota Watansoppeng, dan menjadi pertanda akan adanya kejadian baik atau buruk di kota tersebut.

Dari cerita turun-temurun di kalangan masyarakat Watansoppeng, jika kelelawar tersebut pergi lalu tak kembali lagi, masyarakat menganggap ada bencana yang bakal menimpa warga kota yang dikenal sebagai kota kelelawar itu. Sebaliknya, jika ribuan kelelawar tersebut terus berada di Kota Watansoppeng, hal itu dianggap sebagai kabar baik karena warga Watansoppeng bakal terjaga dari segala marabahaya. 

Suasana Kota Watansoppeng sangat indah kala sang surya akan tenggelam menuju peraduannya, tergantikan dengan datangnya rembulan. Dan ribuan kelelawar yang memulai aktifitas malam hari beterbangan menutupi awan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun