Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Indonesia-Jepang pada 15 November 2024 lalu di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, memang meninggalkan jejak kekalahan bagi Timnas Piala Dunia. Skor 0-4 untuk kemenangan Jepang membuat Timnas Garuda kembali menelan pil pahit.
Tetapi alih-alih hanyut dalam keterpurukan, ada suatu momen sakral dan menakjubkan yang ditunjukkan oleh Timnas Indonesia 2024 dan suporter Indonesia, yang dikenal sebagai La Grande Indonesia. Suatu momen yang sudah biasa dilakukan oleh Timnas Indonesia bersama La Grande Indonesia, baik dalam kondisi menang, seri maupun kalah, yaitu menyanyikan lagu "Tanah Airku" setelah laga usai.
Meskipun sempat tertunda dengan adanya interupsi latihan dari pemain Jepang yang tidak ikut berlaga, akhirnya lagu "Tanah Airku" bergema di SUGBK. Timnas Indonesia dan tim official membuat lingkaran di tengah stadion dan menyanyikan lagu tersebut bersama para pendukung Timnas Indonesia yang berada di tribun.
Ketika lagu ciptaan Ibu Sud, nama panggilan dari Saridjah Niung Sudibyo itu berkumandang, lampu stadion telah dimatikan, seluruh suporter kompak menyalakan lampu ponsel. Gema nyanyian "Tanah Airku" merupakan penghormatan kepada bangsa Indonesia dan sekaligus penyemngat bagi tak henti bagi Timnas untuk pantang menyerah.Â
Begitupun semangat yang dibangun oleh para suporter Indonesia usai laga melawan Jepang. Bukannya bergegas meninggalkan stadion, mereka setia menunggu dan bersama Timnas menyanyikan lagu "Tanah Airku". Ritual sakral itu ternyata diapresiasi oleh Timnas Jepang. Kabarnya sejumlah suporter Jepang ikut bernyanyi. Adapun lirik lagu kebangsaan "Tanah Airku" cipataan Ibu Sud adalah berikut:Â
Tanah airku tidak kulupakan
'kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidak 'kan hilang dari kalbu
Tanahku yang kucintai
Engkau kuhargaiÂ
Walaupun banyak negeri kujalani
yang masyhur permai dikata orang
Tetapi kampung dan rumahku
Di sanalah ku merasa senang
Tanahku tak kulupakan
Engkau kubanggakanÂ
Tanah airku tidak kulupakan
'kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidak 'kan hilang dari kalbu
Tanahku yang kucintai
Engkau kuhargai.
Selain ada yang ikut bernyanyi, banyak dari suporter Jepang merasakan atmosfer yang luar biasa kala itu. Momen tersebut rupanya membuat banyak orang terpukau, tercengan dan merinding hingga viral di media sosial. Stasiun televisi berbagai negara bahkan kabarnya menyiarkan momen tersebut tanpa dijeda iklan.
Semangat nasionalisme yang dibangun melalui olah raga sepak bola dalam ritual nyanyi bersama, dan mampu menyatukan seluruh anak bangsa menjadi sebuah keluarga, yang tidak pernah dilakukan oleh negara manapun telah menginspirasi negara lain. Terlebih semangat dalam jiwa nasionalis itu dilakukan dalam kesedihan akibat kekalahan sehingga momen itu sekaligus membuat banyak orang terharu.Â