Sebagian besar penulis atau Kompasianer juga tidak bisa memungkiri bahwa masing-masing mereka menginginkan pencapaian dan berada di titik yang sama, minimal tulisan-tulisan mereka bisa memberi kontribusi dalam dunia literasi dan manfaat bagi pembaca, atau setidaknya dapat berimbas pada pundi-pundi ekonomi. Â Â
Saya sendiri akan genap 2 (dua) tahun sebagai Kompasianer di 15 November ini. Tetapi jauh sebelum mengenal Kompasiana saya sudah mulai menulis dan hanya menyimpan tulisan tanpa dipublikasi. Dimulai dari tahun 2001 ketika saya baru memiliki komputer personal bekas pertama lalu laptop pertama bekas, setahun berikutnya.Â
Selanjutnya sampai tahun 2020-an setelah menggunakan 2 (dua) laptop, 2 (dua) komputer personal dan 1 (satu) tablet, saya kehilangan semua tulisan kecuali tulisan yang sudah dicetak. Sebab 2 (dua) laptop, 2 (dua) komputer personal dan 1 (satu) tablet rusak sempurna.Â
Tahun 2022 untuk pertama kalinya saya publikasi tulisan di Kompasiana. Lewat laptop pinjaman kemudian saya terus mencoba menulis. Di akhir Oktober 2023, sesudah laptop pinjaman dikembalikan, saya putuskan mengambil uang koperasi yang sudah 15 (lima belas tahun) saya jalani dan keluar dari keanggotaan demi memiliki laptop agar dapat menunjang aktivitas menulis yang sedang semangat-semangatnya.
Di Kompasiana selain berharap bisa berbagi manfaat lewat tulisan dengan menyebar dan merangkai kata, ada aktualisasi diri yang tersampaikan. Kalau impian muluknya, dan tentu menjadi impian banyak penulis yaitu bisa menghasilkan buku yang bermanfaat. Di luar itu, terbayang lagi rumah impian untuk isteri dan anak tercinta. Â
Tetapi malang, hanya sekira 3 (tiga) bulan, laptop yang dibeli dari uang koperasi yang disimpan selama 15 (lima belas) tahun, rusak juga dan belum diperbaiki karena ternyata biaya perbaikannya tidak murah.Â
Hingga akhirnya, salah satu yang bisa saya lakukan untuk dapat terus menulis di Kompasiana adalah melalui satu-satunya smartphone yang berusia 6 (enam) tahun dengan baterai yang sudah byar pet.
Begitulah ringkasan kisah 3 (tiga) laptop, 2 (dua) komputer personal dan 1 (satu) tablet dalam "every story matters" yang akhirnya dapat saya tampilkan lewat 1 (satu) smartphone dalam kurun waktu 2 (dua) terakhir ini di Kompasiana.Â
Berharap semangat ini terus menyala, tetap hidup dan tidak berhenti menulis meski dunia ini runtuh. Juga berharap untuk seluruh Kompasianer yang berpikiran sama, bahwa dunia akan bisa jauh lebih baik dengan hadirnya tulisan-tulisan bermanfaat, yang mengedukasi, membangun dan mampu mengaktifkan nalar kritis. Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H