Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Memanfaatkan Zoning Out di Luar Kebiasaan dalam Membaca Buku

5 November 2024   13:13 Diperbarui: 8 November 2024   07:15 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: narabahasa.id pada artikel Harrits Rizqi Budiman judul Bermain Analogi

Dulu sering ada ungkapan kalau ingin cepat pintar, 'buku jangan cuma dibaca tapi dibakar, sisa abu pembakarannya di rendam ke dalam air, lalu airnya diminum'.

 Ini kok rasanya mirip dengan perkataan jangan makan biji buah-buahan, nanti bijinya bisa tumbuh di dalam tubuh kemudian batang, dahan, ranting, daun dan buahnya keluar dari ubun-ubun kepala. 

Tetapi ungkapan dan perkataan itu hanya imajinasi, tidak pernah terbukti ada orang pintar karena meminum air rendaman sisa abu buku bacaan. Apalagi ada tumbuhan yang dapat tumbuh di kepala manusia. 

Menurut jalan pikiran yang masuk akal, dua perihal itu jauh dari kelogisan atau di luar nalar. Lalu apa hubungan dua perkara tak masuk akal itu dengan zoning out?

Zoning out secara sederhana merupakan kondisi hilangnya konsentrasi. Dalam dunia membaca bisa diartikan sebagai keadaan pikiran yang mengembara kemana-mana sehingga sebelum sadar halaman buku yang dibaca sudah berpindah, dan halaman yang baru saja dilewati tidak diingat apa isinya. 

Berupaya kembali pada konsentrasi adalah inti dalam mengatasi zoning out ketika membaca buku atau bacaan lain termasuk bacaan digital. Sebab menggunakan metode apa pun, tanpa adanya konsentrasi jangan harap apa yang dibaca akan diingat atau dipahami. Tetapi bisakah seseorang memanfaatkan zoning out di luar kebiasaan? 

Kebiasaan dalam mengatasi zoning out dalam membaca buku seperti jeda sejenak kemudian mengulang bacaan, mengeraskan bacaan agar indera lain ikut aktif, mengelola waktu agar membaca dapat dilakukan di saat yang tepat atau berbagai cara lain yang kembali menuntut konsentrasi merupakan cara biasa. 

Secara personal, saya termasuk orang yang mudah dan cepat mengalami zoning out saat membaca. Saya benar-benar kesulitan untuk mendapatkan konsentrasi dalam melakukan banyak hal. 

Meskipun berbagai upaya telah saya coba untuk keluar dari zoning out dalam aktivitas membaca, pikiran mengembara kemana-mana, tetap saja datang menyerang. 

Oleh karena itu saya coba melakukan sesuatu yang tak biasa saat zoning out menyerang ketika membaca, tetapi sesuatu itu tetap yang masuk akal. Sesuatu yang berbeda, yaitu dengan melakukan kembara pikiran, yang justru dilakukan pada saat zoning out menyerang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun