3. Pedagang eceran: dengan adanya pasar kue subuh, sejumlah pedagang kue eceran lebih memilih belanja di pasar kue subuh dibanding dengan membuat kue sendiri. Bagi mereka, selain keuntungan pastilah ada nilai efisiensi serta efektitivitas yang juga didapat jika berdagang kue eceran dengan berbelanja di pasar kue subuh.Â
4. Driver online atau kurir pengantar: geliat pasar subuh juga turut menghidupkan ekonomi para driver atau ojek online atau kurir pengantar para pembeli dan para pekerja di pasar kue subuh seperti satpam, petugas parkir, porter dan lainnya.Â
5. Ke tingkat atasnya atau efek ekonomi berikutnya adalah ke pengelola pasar dan lebih lanjut akan berdampak pada penghasilan pajak negara.Â
Pasar kue subuh kabarnya telah mulai ada dari tahun 1960-an. Namun ada yang menyebut geliatnya mulai tampak di tahun 1980-an. Tetapi yang jauh lebih penting untuk dipertahankan adalah keberadaannya.Â
Sebab menghapus keberadaannya seperti sempat pernah tersiar desas-desus bahwa pasar kue subuh akan ditutup, berarti negara telah mematikan potensi ekonomi kerakyatan yang begitu besar.Â
Namun alih-alih ditutup, ternyata pasar kue subuh pasar Senen hanya direlokasi ke tempat baru yang lebih baik, bagus dan akomodatif. Tentunya agar lebih diminati, semakin memperluas potensi  penggerak ekonomi dan ikut membuka lapangan kerja bagi masyarakat.Â
Maka hal penting yang perlu dilakukan oleh pasar-pasar penggeliat ekonomi semacam pasar kue subuh adalah mempertahankannya, memperbaiki sistemnya dan menumbuh kembangkannya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H