Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengurai 8 Alasan YouTuber Asing Senang Ngonten di Indonesia

26 September 2024   14:51 Diperbarui: 26 September 2024   15:03 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Momen penting saat pertama kali Indonesia merasakan kehadiran YouTuber-Youtuber asing kelas dunia adalah ketika YouTube untuk kali pertama menggelar acara Youtube Fanfest di Skenoo Hall, Gandaria City, Jakarta, Jumat (23/10/2015). 

Para Youtuber internasional yang dimaksud, terdiri dari Bethay Mota, Sam Tsui, Kurt Hungo Schneider, Mike Tompkins, dan Macy Kate. Kabarnya kehadiran mereka akan menjadi ajang kolaborasi dengan Youtuber pilihan dari Indonesia, seperti Gamaliel Audrey Cantika, Eka Gustiwana, Edho Zell, SkinnyIndonesian24, dan Natasha Farani. 

Berbeda dari kehadiran YouTuber-YouTuber asing yang datang ke acara YouTube Fanfest, kehadiran Youtuber IshowSpeed ke Indonesia merupakan bagian dari tur-Asianya setelah mengunjungi berbagai negara seperti Thailand, Filipina, Kamboja, Vietnam, dan Malaysia.

Kedatangan IshowSpeed atau Darren Jason Watkins Jr., yang adalah seorang YouTuber dan streamer asal Amerika Serikat langsung membuat gebrakan dengan siaran langsung pada hari pertama keberadaannya di Indonesia. 

Berlokasi di kawasan wisata Kota Tua, Jakarta Barat, dengan judul "irl stream in Indonesia", siaran langsungnya berhasil memecahkan rekor dirinya sendiri dengan menarik lebih dari 1 juta penonton secara bersamaan. Fakta ini membuktikan satu dari alasan lain mengapa YouTuber Asing senang ngonten di Indonesia. Berikut adalah 8 (delapan) alasan YouTuber asing senang ngonten di Indonesia.

1. Netizen Indonesia super power di dunia.

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengumumkan jumlah pengguna internet Indonesia tahun 2024 mencapai 221.563.479 jiwa dari total populasi 278.696.200 jiwa penduduk Indonesia tahun 2023. Artinya, potensi penilai (rater) dalam mengakumulasi konten-konten yang bertebaran di platform digital dan platform media sosial akan cenderung tinggi dan cepat diraih terutama bagi konten-konten yang diminati atau memiliki daya tarik.

2. Orang Indonesia masih berpandangan bahwa orang barat, bule atau asing superior.

Perlu kajian mendalam untuk argumentasi bahwa orang Indonesia masih berpandangan tentang superioritas orang barat, bule atau asing. Argumentasi ini berangkat dari sejarah bangsa Indonesia ketika dijajah oleh Belanda, bangsa Indonesia (pribumi) kala itu tunduk di bawah koloni (superioritas) peradababan barat yang berpengaruh besar terhadap psikologis masyakarat. Sehingga seluruh aspek kehidupan akan ilmu pengetahuan, teknologi, sosial, ekonomi dan budaya barat, bule atau asing dianggap atau dinilai jauh lebih prestise, elegan, keren, bergengsi dan berkualitas. Oleh karenanya, segala yang berbau barat, bule atau asing amat diminati dan diatensi. 

3. Netizen Indonesia overproud atau mempunyai kecenderungan haus pujian. 

Overproud atau rasa bangga berlebihan bagi orang asing bisa menjadi potensi atau keuntungan. Jadi, kalau ada sesuatu yang membuat netizen Indonesia merasa di Indonesia-kan oleh orang asing biasanya akan merasa bangga luar biasa.

Youtuber asing sepertinya tahu betul jika orang Indonesia cenderung haus pujian terutama ketika segala sesuatu yang dipuji berbau produk atau berasal dari Indonesia asli. Bahkan bila ada YouTuber hanya berkata, "Aku cinta Indonesia," atau "Saya menyukai indomie" netizen Indonesia akan mudah terpukau, konten semacam ini yang bisa dibilang konten magis kemudian mudah viral.  

4. Netizen Indonesia mempunyai perangai highly sensitive person (HSP) atau overly sensitive di dunia digital. 

Highly sensitive person (HSP) atau secara negatif disebut overly sensitive. Yaitu istilah yang digunakan untuk menggambarkan seorang individu yang sensitif atau sangat peka terhadap sistem saraf pusat terhadap rangsangan fisik, emosional, atau sosial. HSP menunjukan seseorang yang memiliki tingkat kepekaan yang tinggi atau bisa dikatakan terlalu peka. 

Dalam konteks interaksi sosial digital, HSP atau overly sensitive ini tentu sangat peka terhadap rangsangan emosional atau sosial yang tersaji di ruang-ruang digital. Kepekaannya terhadap pendapat, kondisi, peristiwa, perasaan atau preferensi publik, tren yang terkemas dalam konten-konten di berbagai platform digital dan platform media sosial membuatnya mudah dan cepat bereaksi. Sehingga tidak butuh waktu lama bagi YouTuber ternama untuk bisa merasakan atensi secara serentak dari publik digital Indonesia.  

5. Netizen Indonesia super kepo dan FOMO

Kepo merupakan rasa ingin tahu yang berlebihan terhadap urusan orang lain. Dalam dunia nyata, kepo ini identik digunakan untuk mengorek informasi segenap aktivitas dan kehidupan pribadi seorang teman, tetangga, kerabat atau kolega. Di dunia digital lebih jauh menyasar para tokoh seperti pejabat, birokrat, artis, influencer, kreator konten dan lainnya hingga presiden. 

Selain kepo netizen Indonesia cukup dikenal gampang FOMO (Fear of Missing Out) terhadap tren atau tokoh-tokoh populer. Hal inilah yang menjadi potensi dan keuntungan serta condong dimanfaatkan oleh Youtuber asing untuk ngonten di Indonesia. 

6. Sebagian besar kesadaran netizen Indonesia umumnya berada pada tingkat kesadaran magis sehingga related pada konten-konten magis. 

Netizen Indonesia pada umumnya masih berada pada tingkat kesadaran magis. Sebab seringkali konten-konten yang mengalami fase viral berasal dari konten yang mengandung dan mengundang reaksi kesadaran magis. 

Kesadaran magis dalam konteks Paulo Freire yaitu ketidakmampuan warganet melihat kaitan antara satu faktor dengan faktor lainnya, maupun kesadaran magis dalam konteks cara berpikir magis. Yakni konsep pemikiran atau pola pikir yang menghasilkan perilaku tidak relevan, juga condong tidak mampu membedakan mana ilusi dan mana kenyataan. Sehingga mereka terbelenggu oleh permasalahan antara logis atau tidak logis, rasional atau irasonal, fakta atau fiktif, mimpi atau kenyataan, alami atau reyakasa dan dualisme lainnya.

Maka ketika konten-konten yang menggugah kesadaran magis disajikan terlebih oleh YouTuber yang sudah ternama, konten-konten tersebut related dengan tingkat kesadaran netizen Indonesia sehingga segera diminati dan diatensi. 

7. Netizen Indonesia adalah penghasil engagement rate atau penilai (rater) yang maksimal. 

Dari mulai alasan poin ke 1 (satu) hingga poin ke (6) terbaca bahwa netizen Indonesia mempunyai potensi penghasil engagement rate berdasarkan keterlibatan audiens atau netizen dengan jumlah yang sedemikan banyak. Juga memiliki potensi untuk menghasilkan akumulasi penilai (rater) berupa akumulasi jumlah viewer, follower, subscriber, click, like, tap love, comment atau lainnya yang akan berpengaruh pada engagement rate dan posisi metrik algoritma digital aku YouTuber. 

8. Indonesia dikenal dengan ragam budaya sehingga YouTuber asing tidak akan kehabisan sumber kreativitas kontennya.

Kreativitas seorang YouTuber tentu harus didukung oleh berbagai sumber menarik yang bisa digali, dieksplorasi dan dikreasikan untuk menjadi sebuah konten. Setiap YouTuber membutuhkan tema-tema yang sesuai, cocok atau related untuk pangsa pasar yang menjadi targetnya saat berada di Indonesia. 

Berhubung target dan pangsa pasarnya adalah orang Indonesia maka sumber yang berpotensi agar konten yang dibuatnya disukai adalah segala hal yang tentunya bertema Indonesia. Dengan keragaman budaya yang dimiliki oleh Indonesia, baik dari bahasa, suku, adat, etnis, tempat wisata hingga beraneka macam kuliner, YouTuber asing tidak akan kehabisan sumber kreativitas dalam membuat kontennya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun