Siapa berani mengajak pasangan di pertemuan pertama langsung bertemu di Kantor Urusan Agama (KUA) untuk melangsungkan akad pernikahan?Â
Bila ada yang berani dan serius melakukannya rasanya akan dicap sebagai orang yang butus (butuh status), stres, sinting, nekad atau label buruk lainnya.  Â
Tetapi faktanya tidak demikian, karena pada kenyataannya ada beberapa pasangan yang menjadikan KUA sebagai tempat first date, penghulu sebagai pengarah akad nikah, dan disaksikan oleh sejumlah orang dalam janji ijab kabulnya. Ah nggak mungkin!Â
Bagi sebagian besar orang hal itu mustahil terjadi. Namun untuk sebagian kecil mereka yang memercayai bahwa kencan pertama yang dilakukan oleh tiap pasangan hanyalah untuk menciptakan kesan pertama yang akan menentukan keberlanjutan sebuah hubungan tapi selain pernikahan, adalah kebohongan belaka alias tipu daya.
Sebab suatu hubungan serius yang dibangun melalui fase hubungan pacaran, kekasih, ttm, hts atau apapun itu yang terbilang tidak resmi, terlalu banyak mengandung risiko yang kelak bisa saja risiko tersebut terjadi. Baik risiko yang bersifat psikologis, fisik, status sosial, agama maupun risiko lainnya.Â
Demikianlah alasan bagi sebagian kecil orang yang memutuskan mengapa tempat first date harus KUA. Tapi pertanyaan pentingnya, apa sebenarnya maksud first date?Â
First date boleh jadi dimaknakan sebagai waktu yang paling krusial untuk menentukan segalanya ketika seseorang ingin memulai sebuah hubungan dengan individu lainnya. Yang pada saat itu, seseorang bisa menunjukkan first impression seperti apa yang ingin seseorang bawakan dan perlihatkan pada atau oleh calon pasangannya.Â
Di titik tersebut pulalah sesungguhnya segala sesuatu bisa diciptakan, kesan pertama diatur agar sebaik dan sesempurna mungkin sehingga sifat, karakter, sikap, perilaku, tampilan, gaya dan semua informasi tentang diri seorang individu yang asli sedang berupaya disembunyikan, karenanya momen first date seringkali tidak berjalan alami. Apa pula jaminan tanpa first date seseorang bisa mengambil keputusan menikah justru saat first date?Â
Untuk orang-orang yang melakukan first date di KUA bersama penghulu dan saksi untuk sebuah pernikahan, tentu saja dilakukan dengan semacam konsep perkenalan atau penjajakan tanpa melakukan pertemuan. Lantas bagaimana caranya pasangan saling mengenal?Â
Konsep itu dikenal dengan istilah taaruf. Berasal dari bahasa Arab dengan asal kata ta'arafa-yata'arafu-ta'arufan yang artinya saling mengenal sebelum jenjang pernikahan.Â