Dari segi bahasa jika kalimat 'satu sate tujuh tusuk' ini dibedah, sepertinya akan membuat bingung pikir dan memunculkan beberapa pertanyaan, apanya yang satu? Apanya yang tujuh? Apanya yang ditusuk? Apakah satenya ada tujuh tusuk?Â
Opini saya, maksud kalimat satu sate tujuh tusuk adalah satu tusuk sate dengan tujuh potongan daging. Jadi yang satu adalah satenya, dan yang tujuh serta ditusuk adalah potongan dagingnya. Apa kaitannya dengan sate nusantara?Â
Jelas tidak ada. Tetapi bila mau dikaitkan, kalimat "satu sate tujuh tusuk" dengan kuliner sate, ternyata ada warung sate yang menggunakan kalimat '1 sate 7 tusuk' (satu sate tujuh tusuk) untuk nama warung kuliner satenya. Sehingga bila ingin melakukan cocokologi, rasanya harus langsung bertanya pada penjualnya, apakah satu tusuk sate yang mereka jual terdiri dari tujuh potongan daging?Â
Namun jika melihat dari akun instagramnya, foto-foto sate yang tersaji di akun instagram warung kuliner 1 sate 7 tusuk tidak menunjukkan bahwa satu tusuk sate yang mereka jual terdiri dari tujuh potongan daging yang ditusuk, dengan begitu cocokologi batal.Â
Menariknya, yang dijual oleh warung kuliner 1 sate 7 tusuk yang berlokasi di BSD City Tangerang itu, tidak hanya satu jenis sate. Mengutip informasi dari akun instagramnya, menu sate yang mereka jual terdiri dari sate taichan, sate kulit, sate otak-otak, sate usus dan sate ceker dan beberapa menu lainnya.Â
Letak dan penampakkan warung kulinernya pun tampak menarik dan mengasyikkan serta cukup memberikan rekomendasi bagi kawula muda untuk menjadikannya tempat first date. Hanya yang perlu dipastikan adalah apakah warung kuliner 1 sate 7 tusuk ini masih aktif berjualan.Â
Sementara dari perspektif lain, kalimat 'satu sate tujuh tusuk' merupakan salah satu jenis kalimat yang seringkali dijadikan permainan kecepatan pengucapan untuk mengukur ketepatan pengucapan tanpa terbelit lidah sebagai ukuran keberhasilan.Â
Permainan pembelit lidah atau tongue twister bermanfaat untuk melatih orang-orang yang akan berbicara di depan umum atau mereka yang memiliki profesi sebagai pembicara.Â
Kalimat pembelit lidah yang digunakan untuk melatih kecepatan dan ketepatan pengucapan tentunya memberikan manfaat terhadap akurasi dan artikulasi yang efektif pada saat berbicara di muka umum.Â
Salah satu contoh lain kalimat pembelit lidah yang seringkali dijadikan permainan adalah kalimat, "satu ribu dua biru, tiga ribu empat biru...dan seterusnya". Sebuah permainan yang dilakukan hanya dengan mengucapkan kata atau kalimat dengan cepat secara berulang-ulang.Â