Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Membedah 'Payudara Asma' Kosakata Baru

18 April 2024   17:07 Diperbarui: 18 April 2024   17:09 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: jurnalpost.com pada artikel M. Thaufan Arifuddin judul Mengenal Neologisme Ideologi

Kosakata Bahasa Indonesia dinilai miskin meskipun jumlah kosakatanya diperkirakan telah mencapai angka 120.000-127.000 di tahun 2023. Penambahan jumlah kosakata di tahun 2024 kabarnya ditargetkan diangka 200.000-250.000 kosakata. Artinya, untuk mencapai target tersebut dibutuhkan  sumbangsih 80.000-123.000 kosakata baru. Lantas bagaimana memenuhinya? 

Pembentukkan kosakata baru dengan segala payudara asmanya terdiri dari kaidah Bahasa Indonesia secara semantis, leksikal, fonetis, pragmatis dan penggunaan (usage). Kaidah-kaidah itu mengacu pada persyaratan yang mewakili keunikan, sedap didengar (eufonik), seturut kaidah Bahasa Indonesia, tidak berkonotasi negatif dan kerap dipakai. 

Faktanya, kemunculan kosakata baru tidak melulu harus memenuhi sejumlah persyaratan di atas. Cukup memenuhi syarat kerap dipakai, maka sebuah kosakata baru sudah memiliki kecenderungan layak menjadi warga KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Contoh kosakata baru yang telah masuk KBBI ada mager, maksi, baper, pulkam, cie, pansos, ambyar dan julid. 

Payudara asma kosakata baru yang muncul bisa terbentuk dari beberapa jenis, yaitu: akronim, singkatan, pelesetan kata, istilah asing dan serapan dari bahasa asing dan bahasa daerah. Sedangkan tipe kosakata baru yang seringkali muncul, menyebar, cepat dikenal publik dan kerap dipakai adalah kosakata baru yang identik dengan bahasa gaul dan kosakata baru yang timbul pada momentum tertentu. Kedua tipe kosakata baru tersebut lebih mudah dan layak masuk ke dalam KBBI. 

Kosakata baru yang identik dengan bahasa gaul lebih sering dibentuk dan terbentuk dalam jenis kosakata akronim, singkatan dan pelesetan. Sementara kosakata baru yang timbul pada momentum tertentu selain berjenis akronim, singkatan dan istilah asing, juga kerap dipakai di momentum tersebut seperti yang terjadi ketika masa pandemi covid-19 yang menimbulkan beberapa kosakata baru, antara lain: nakes (tenaga kesehatan), covid-19 (corona virus disease 2019), webinar (web seminar), fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan), prokes (protokol kesehatan), PSBB, APD, OTG, PDP, ODP, WFH, BDR, PPKM, pembatasan sosial, pembatasan fisik, tes usap dan kekebalan kelompok. 

Kemunculan kosakata baru dapat terjadi pula untuk tipe teknologi, internet, interaksi sosial digital dan tipe lainnya. Dari berbagai jenis dan tipe yang dapat melahirkan kosakata baru, target 80.000-123.000 kosakata baru dalam setahun seharusnya tidak ada masalah. Terlebih jika ditelisik, banyak kosakata baru yang belum masuk ke dalam KBBI karena tidak memenuhi syarat kerap dipakai.

Demikian sekilas pembedahan 'payudara asma' kosakata baru yang kabarnya akan ditarget untuk memperkaya perbendaharaan kata Bahasa Indonesia. Pada dasarnya, target penambahan kosakata baru akan mampu dicapai apabila setiap kosakata baru yang muncul atau dilahirkan, dibantu penyebarannya agar cepat dikenal dan kerap dipakai sehingga ketika dimasukkan ke dalam warga KBBI sudah memenuhi syarat penggunaan. 

Beralih ke judul artikel "Membedah Payudara Asma Kosakata Baru" untuk merujuk pada istilah atau frasa 'payudara asma' baik dalam konteks judul artikel maupun sebagai  istilah atau frasa baru, maknanya apa? Sedekat yang diketahui, dari aspek medis, payudara yang dapat dibedah umumnya mengacu pada penyakit kanker payudara. Lalu apa yang dimaksud 'payudara asma'? Apa ada payudara yang kena penyakit asma (bengek)? 

Nah itu dia! Barangkali sudah ada yang bisa menduga ke mana arah istilah atau frasa 'payudara asma' yang dimaksud dalam konteks judul di artikel ini. Payudara merupakan sinonim dari kata 'tetek'dan asma sinonim untuk kata 'bengek', maka maksud judul pada artikel adalah "Membedah Tetek Bengek Kosakata Baru". Pertanyaannya, tepatkah istilah atau frasa 'tetek bengek' digantikan oleh istilah atau frasa 'payudara asma'?  Layakkah 'payudara asma' menjadi salah satu kosakata (istilah) baru dan kemudian menjadi warga KBBI?   

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun