Pertumbuhan para sosialaba di era digital cenderung semakin masif. Kian banyak kisah tentang orang-orang yang memanfaatkan media internet menjadi ladang laba atau keuntungan ekonomi melalui berbagai aktivitas sosial, terutama aktivitas sosial membuka donasi.Â
Donasi sendiri seharusnya adalah bagian dari kegiatan sosial dalam rangka mengumpulkan dana atau barang bagi orang-orang yang membutuhkan bantuan sosial atas sebuah musibah atau peristiwa yang dialami.Â
Donasi juga merupakan sumbangan tetap (berupa uang) dari penderma kepada perkumpulan, misalnya yayasan yatim piatu.
Seiring pertumbuhan dan perkembangan era digitalisasi, aktivitas sosial donasi merupakan sebuah bentuk solusi bagi banyak orang yang benar-benar membutuhkan bantuan untuk menolong kehidupannya.Â
Seolah selaras dengan salah satu karakteristik utama generasi topping, yakni solutif. Aktivitas donasi pada masa-masa awal pertumbuhan dan perkembangan platform digital dan platform media sosial terutama pertumbuhan platform digital fundraising seperti kitabisa.com atau bisa disebut crowfunding telah banyak membantu mengurangi beban hidup banyak individu dan kelompok.
Tetapi ketika karakteristrik solutif diubah oleh karakteristik lain dalam generasi topping, yakni karakteristrik manipulatif, aktivitas sosial donasi melalui internet menumbuhkan para sosialaba yang jauh lebih masif.Â
Kasus Singgih Sahara yang ketahuan menggunakan uang donasi untuk membiayai ragam hiburan pribadi, seperti membeli game konsol, iPhone dan bayar pinjol, sesungguhnya adalah bagian dari sosialaba. Yaitu orang-orang yang mengambil laba atau keuntungan ekonomi yang bahkan cenderung dijadikan ladang hasil atau mata pencaharian melalui kegiatan sosial yang bernama donasi.Â
Lain yang dilakukan sosialaba Singgih, lain pula dengan yang baru-baru ini banyak dihujat netizen. Seorang selebgram atau influencer yang cukup dikenal memiliki kemampuan finansial kabarnya menggalang donasi melalui akun Trakteer miliknya untuk membelikan ibunya mobil baru.Â
Di waktu lalu, netizen juga dibuat heboh oleh seorang seleb TikTok atau youtuber yang membuka donasi untuk membantu persalinan hingga biaya perawatan bayi padahal konten-konten yang dibangunnya berbau flexing dan narasi tentang dirinya yang kaya raya.Â