Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

"Green Campaign" dalam Visi Capres Cawapres, Siapa Paling Hijau?

3 November 2023   12:53 Diperbarui: 4 November 2023   08:21 797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kampanye hijau politik atau singat saja kampanye hijau (green campaign) adalah gerakan aksi damai yang dilakukan oleh organisasi politik atau calon yang bersaing untuk mendapatkan dukungan massa pemilih dalam suatu pemungutan suara dengan mengusung gagasan dan program yang mengandung unsur penyelamatan lingkungan secara global dan pembangunan berkelanjutan.

Jadi kampanye positif melalui narasi kampanye hijau merupakan gerakan aksi damai dengan unsur penyelamatan lingkungan secara global seperti kepedulian pada pemanasan global, emisi karbon, kerusakan hutan, pembuangan sampah, perubahan iklim, penggunaan plastik, konservasi mangrove dan lain sebagainya.

Penyelamatan lingkungan global lalu berkorelasi dengan program pembangunan berkelanjutan yang kemudian disebut SDGs. Maka selain membawa pesan dan peduli akan kondisi lingkungan, kampanye juga harus memiliki visi misi pembangunan yang berkelanjutan.   

Namun ketika melihat dan coba menganalisa visi misi yang diusung masing-masing paslon, dari ketiga visi misi pasangan calon, sepertinya hanya visi misi Ganjar Mahfud "Menuju Indonesia Unggul: Gerak Cepat Mewujudkan Negara Maritim yang Adil dan Lestari", yang makna tersuratnya bisa langsung menyentuh program pembangunan berkelanjutan.

Walapun demikian, sentuhan visi Ganjar Mahfud yang memunculkan kata "Lestari", sebenarnya cenderung sempit makna. Sebab terbentur oleh batasan dunia kelautan (maritim).

Sementara visi misi kedua paslon lainnya bukan saja tidak menyuratkan makna, melainkan juga memiliki kecenderungan tidak menyiratkan makna akan penyelamatan lingkungan maupun pembangunan berkelanjutan yang harusnya bisa langsung terbaca dari kalimat visi misinya.

Visi Anies Baswedan Muahaimin Iskandar yang mengusung "Indonesia Adil Makmur untuk Semua" merupakan sebaris kalimat umum yang sudah seringkali dikumandangkan oleh berbagai elemen pemerintah, organisasi partai, tokoh-tokoh bangsa melalui berbagai media yang sumbernya bisa didapat dari undang-undang dan literatur lainnya. Visi terlalu umum.

Sedang pasangan calon Prabowo Subianto Gibran Rakabuming Raka yang mengusung visi "Bersama Indonesia Maju, Menuju Indonesia Emas 2045", memang mengandung makna yang jelas terukur lewat kata maju, emas dan 2045. Tapi pertanyaan penting yang mungkin akan muncul, siapa yang akan melanjutkan visi mereka?

Visi tersebut memiliki kecenderungan menggantung karena faktanya, jika paslon menang atau terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden hingga 2 (dua) periode sekalipun, 2024-2029 sampai 2029-2034, masih 10 (sepuluh) tahun lagi ke 2024 untuk bisa menuju target Indonesia Emas. Kecuali seluruh Masyarakat sepakat akan arah Indonesia Emas yang dimaksud seperti sepakatnya program Sustainable Development Goals oleh Masyarakat dunia yang ditargetkan sampai tahun 2030.  

Dari analisa singkat atas visi ketiga paslon, tidak ada ada visi yang secara tepat, langsung terbaca maupun tersirat untuk mendukung, menggagas, memprogram dan menerapkan penyelamatan kondisi lingkungan dan pembangunan berkelanjutan dari visi kalimat yang mereka usung.

Artinya, tingkat kehijauan visi paslon belum dapat terdeteksi nyata hanya dengan membaca, merefleksi, menilai atau menganalisa lewat bahasa tulis mereka. Kita tunggu lewat bahasa verbal mereka nanti pada masa kampanye!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun