Jauh-jauh hari sosialaba sudah dilakukan sang caleg dengan memberikan bantuan, sumbangan, sedekah atau lainnya untuk menginkubasi suara dan berharap pada waktunya kelak semua hasil inkubasi tertuju padanya. Kok suara diinkubasi?
1 liter minyak goreng sama dengan 1 orang. 1 orang berarti sama dengan 1 suara. 1000 liter minyak berarti 1000 suara.Â
Setidaknya, begitu kalkulasi hitungan yang menjadi harapan sang sosialaba. Tetapi ibarat pasang 1000 koin ternyata dapatnya belum tentu 1000 koin. Bisa dapat lebih, bisa juga nihil atau nol.
Oleh sebab itu, bagi para sosialaba, inkubasi yang dimaksud bagai berharap kehadiran anak ayam (suara) yang kelak akan menilai sosoknya sebagai induk melalui proses penetasan telur.
Proses inkubasi suara dierami dan dipanasi lewat kegiatan sosial dengan memberikan bantuan (berbagi, sumbangan, sedekah atau lainnya) yang tiba saatnya nanti, yang diberi bantuan diharapkan tahu dan sadar diri siapa induknya sehingga tahu kepada siapa suaranya diberikan.
Boleh jadi sosialaba satu ini adalah jenis sosialaba yang unik, karena keuntungan atau manfaat yang diambil dari kegiatan sosialnya adalah suara. Apakah bisa berrhasil?
Proses pengeraman telur nggak selalu berhasil menetaskan anak ayam, tetapi dengan cara atau pendekatan yang tepat hasilnya akan jauh lebih tampak.
Dengan pendekatan persuasif yang masif, apalagi dilengkapi dengan sentuhan teknik psikologi memengaruhi, inkubasi suara kelak mampu menghasilkan angka telak. Siapa saja yang bisa dipengaruhi?
Istilah pemilih cerdas yang selama ini seringkali digaungkan sebetulnya perlu dipertanyakan. Cerdas yang bagaimana, pada konteks apa, menurut siapa, bagian mananya?Â
Pemilih yang suaranya mudah diinkubasi melalui sosialaba adalah pemilih yang memiliki sifat antara lain stereotipe balas budi, gak enakan, gampangan.
Tiga sifat yang nyaris identik itu mudah dipengaruhi lewat sisi psikologis. Pemilih yang mempunyai sifat stereotipe balas budi yaitu tipe pemilih yang dalam dirinya telah tertanam bahwa siapapun yang memberikan bantuan atau menolong dirinya maka dirinya harus membalas bantuan (kebaikan) orang tersebut.