Pada dasarnya, setuju-setuju saja dengan semua pendapat tentang manfaat bermain lato-lato. Namun, kita tidak boleh juga melupakan bahwa manfaat dari sebuah permainan seharusnya diberlakukan sama dengan ketika sebuah produk mainan yang dijual memiliki kewajiban melabeli produknya dengan standarisasi.
Artinya, poin-poin manfaat bermain lato-lato seharusnya melalui proses edukasi dan pengawasan langsung terhadap para pemainnya. Apalagi jika mengingat sifatnya yang musiman, yang cenderung memastikan bahwa para pemain lato-lato rata-rata adalah pemula.
Yaitu proses yang seidentik dengan kewajiban menstandarisasi produk, yang seharusnya dilakukan oleh produsen dengan mencantumkan batas usia dibolehkan bermain lato-lato, memberikan petunjuk cara bermain dan bahaya yang dapat ditimbulkan.
Begitu pun proses kemanfaatannya. Oleh karena tanpa edukasi dan pengawasan, contoh kasus bising suara yang diakibatkan oleh lato-lato dan mengganggu ketenangan serta kenyamanan rumah sakit, telah menunjukkan bahwa poin manfaat melatih kemampuan sosial dan mengontrol emosi tidak terbukti terlatih. Maka kesimpulannya, kemanfaatan lato-lato akan menjadi sia-sia tanpa kehadiran pengarah atau pembimbing. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H