Akibat empat hari ndak bisa online, curhat deh sama Istri.. dalam obrolan kami, tersentak sekali dan saya benar-2 takjub melihat fenomena sains yang kami rasa pada kehidupan manusia pada zaman dahulu, manusia berfikir pada zaman itu sangatlah sederhana dan praktis.
Pada Zaman dahulu, manusia tidaklah menyadari akan manfaatnya pada dunia, orang zaman dahulu benar-2 melakukan sain dan memperaktekan akan fungsi dan kegunaan sumberdaya alam seutuhnya, tapi mereka tidak memikirkan dan berbuat hanya bagi lingkungan sendiri, padahal mereka telah merubah kehidupan yg lebih baik untuk masa depan generasi setelahnya.
Kenapa bisa begini, coba kita renungkan, flas back nengok kebelekang gitu lho..
Dari pemanfaatan sumber daya alam dan memang kita tidak bisa lepas dari ini :
bagaimana orang zaman dulu bisa tahu bahwa makanan/minuman perlu dimasak atau dibakar,
bagai mana orang zaman dulu bisa tahu bahwa jahe enak/hangat buat campuran masakan dan minuman,
bagaimana orang zaman dulu bisa tahu bahwa kunyit buat campuran masakan,
bagaimana orang zaman dulu bisa tahu bahwa cabe buat campuran masakan
bagai mana orang zaman dulu bisa tahu bahwa jeruk buat campuran masakan dan minuman,
bagaimana orang zaman dulu bisa tahu bahwa lada buat campuran masakan,
bagaimana orang zaman dulu bisa tahu bahwa garam buat campuran masakan dan minuman,
bagaimana orang zaman dulu bisa tahu bahwa pengolahan cara buat garam,
bagaimana orang zaman dulu bisa tahu bahwa tanaman tebu campuran minuman,
bagaimana orang zaman dulu bisa tahu bahwa pengolahan cara tebu jadi gula,
bagaimana orang zaman dulu bisa tahu bahwa ada jenis-2 tertentu dibuat juga untuk obat,
bagaimana orang zaman dulu bisa tahu bahwa kelapa buat menetralisir racun,
bagaimana orang zaman dulu bisa tahu bahwa berteduh atau menghindari dari terik sinar matahari,
bagaimana orang zaman dulu bisa tahu bahwa pengolahan cara buat bata,
bagaimana orang zaman dulu bisa tahu bahwa pepaya, lada, kubis, laos, kangkung, pisang, ikan, bebek, ayam, sapi, kulit hewan, padi, gandum, ubi jalar, telor, bung (bambu muda/tunas), batu, api unggun (skrg kompor), pohon jati, goa (sekarang rumah), dan lain-2 yang saya tidak sanggup untuk menjelaskan, yang semuanya bermanfaat bagi manusia, dan pembaca isi sendiri apa-2 saja yang bermanfaat bagi manusia, seperti orang-2 bilang “apa sih yang yang tidak bermanfaat dari seokor ayam”, mulai dari bulu sampai jeroan ayam bermanfaat.. hehehe..
dan masih banyak lagi pertanyaan-2 yang musti kita jawab dengan jujur dan tidaklah mungkin kita bisa dan sanggup untuk membukukannya, karena kita sudah menikmati dengan sempurna sampai lalai akan jasa mereka, kita coba renungkan lagi.. hehehehe.. berapa nyawa dari mereka yg sudah jadi korban akan hal ini, bila saja mereka salah memilih SDA adalah nyawa taruhannya, maklum zaman dahulu belum ada Laboraturium / BPOM.
Kita benar-2 telah dimanja akan hal ini..? dan manusia adalah makhluk paling sempurna di Jagad ini.. Pola pikir manusia memang benar-2 beda dari penduduk bumi yang lain (hewan) atau jagad raya ini,
Permasalahan orang-2 tempo dulu, mereka tidaklah menyadari akan kekeliruannya dalam menggali potensi sains-nya, sampai menimbulkan korban bila mereka salah menggambil sumber daya alam-nya (karena ketidak tahuan mereka / belum ada laboraturium), dan beda pada zaman sekarang, hanya untuk mengurangi bajet produksi, mereka dengan sengaja memasukkan bahan-2 yang terlarang buat kesehatan manusia seperti kasus “ Indomie “, dan masih banyak lagi.
Karena juga sains manusia sudah mengalami suatu tahapan kesempurnaan, dulu tidak adanya peralatan yang canggih, dibutuhkan juga sosok manusia (maaf) seperti Kuncen Mbah Marijan untuk menjaga Gunung, bila sesuatu terjadi (gunung mau meletus) kuncen Mbah Marijan mengasih kabar pada Raja / masyarakat sekeliling untuk waspada.. tapi bila mana tugas adat (kerajaan) ini dilakukan sampai sekarang silahkan.. tapi menurut hemat kami Kuncen Gunung sama halnya dengan BMKG sekarang, karena manusia melakukan Sains.
Semua diskusi ini berawal membantu Istri memasak, Sambil bikin pepes tongkol (tuna) yang enak-nya sudah melegenda, ilmu-nya dari leluhur orang jawa (kalau kue tart leluhur Belanda, kalau nasi goreng sudah jadi masakan orang Belanda ), Istri bagi saya adalah lingkungan terkecil untuk berinteraksi pada sesama.. bisa juga untuk saring pada sesama (curhat gitu loh..) karena tanpa kita sadari bahwa orang-2 zaman dahulu telah tidak sadar melakukan Sains Sumber Daya Alam-nya, meskipun menimbulkan korban jiwa..
Thank’s Tuhan, Kau telah beri bekal kemampuan Berfikir dan Akal pada kami.. Thank’s Tuhan. Salam sunan farisi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI