Keberhasilan Gubernur DKI Basuki Cahaya Purnama atau yang dikenal dengan AHOK menutup lokasi tempat hiburan dan area prostitusi ilegal kalijodo patut kita acungi jempol. Masyarakat Jakarta mestinya merasa lega karena praktek-praktek prostitusi terselubung dan ilegal semakin dipersempit ruang geraknya. Meskipun gaya kepemimpinan Ahok terkesan otoriter, gaya bicaranya ceplas ceplos seolah tidak peduli dengan perasaan orang lain, namun sesungguhnya banyak sisi positif yang dimiliki Ahok dalam memimpin Jakarta antara lain tegas dalam mengambil keputusan, berani bertanggung jawab, terbuka, dan sejauh ini masih bersih dari perilaku korupsi dan memperkaya diri. Mungkin itulah yang membuat dia berani tegas dalam mengambil keputusan karena mungkin merasa tidak melakukan hal-hal yang merugikan negara dan rakyat.
Jika dibanding dengan 2 (dua) gubernur sebelumnya, maka Ahok lebih menonjol dan mampu menunjukkan kinerja yang jauh lebih baik, outputnya nyata dirasakan masyarakat Jakarta. Bukan Ahok namanya kalau tidak kontroversi dalam bertindak, ceplas ceplos dalam berbicara, sehingga banyak orang yang tersinggung termasuk anggota dewan dan anak buahnya sendiri dilingkungan Pemda DKI. Kita sama sama ketahui musuh besarnya di DPR adalah Taufik dan Lulung, sedang dari kalangan Pemda DKI adalah pejabat yang dicopot atau digeser dari posisi yang mapan.
Sesungguhnya masalah prostitusi ilegal kalijodo sudah lama ada, bahkan jauh sebelum gubernur DKI dijabat Sutiyoso dan Fauzi Bowo. Namun kedua pejabat gubernur tersebut belum atau tidak menganggap masalah kalijodo sebagai prioritas yang harus ditangani dan diselesaikan sehingga terkesan adanya pembiaran. Namun demikian gubernur Sutiyoso berhasil mengalih fungsikan lokasi pelacuran kramat tunggak menjadi Islamic Center Jakarta Utara. Kini giliran Ahok berhasil untuk mengalih fungsikan kalijodo menjadi area terbuka hijau (semoga terwujud).
Meskipun beberapa lokasi prostitusi berhasil ditutup, tidak serta merta pelacuran di Jakarta akan hilang. Faktanya lokasi boker di cijantung yang dahulu sudah ditutup tetapi hingga kini lokasi boker masih ada dan kegiatan pelacuran berjalan terus baik siang maupun malam. Belum prostitusi yang dilakukan di hotel-hotel, apartemen-apartemen dan tidak ketinggalan rumah rumah kos karyawan dan mahasiswa sekarang ini juga marak dijadikan kegiatan mesum terselubung. Yang paling terbaru adalah prostitusi online yang melibatkan artis terkenal dan publik figur.
Betapa maraknya kegiatan prostitusi di Indonesia sekarang ini, sehingga seolah dan memang tidak mungkin untuk dapat dihilangkan 100%. Belum lagi praktek-praktek hubungan sesama jenis yang sekarang ini sedang marak diperjuangkan oleh para pelakunya agar diakui oleh masyarakat.
Kegiatan prostitusi dan pelacuran telah terjadi sejak zaman dahulu kala, sejak Tuhan masih berkenan menurunkan para nabi dan rosul yang menjadi panutan dan teladan masyarakat. Zaman sekarang adalah zaman akhir, dimana tidak ada lagi nabi yang dijadikan panutan, sehingga praktek praktek pelacuran pantas terjadi dimana-mana, baik di negara muslim maupun non muslim sama saja.
Jadi dengan melihat kondisi zaman yang seperti ini jelas tidak mungkin prostitusi dan pelacuran dapat dimusnahkan dari muka bumi ini.
Semoga bermanfaat untuk para pembaca.
Â
Salam
sumrahadi