Pada tahun setelah kiamat jadi-jadian telah berlalu, saya ketika waktu itu masih menjadi pelajar tingkat menengah tingkat pertama dikagetkan dengan didirikannya sebuah layanan bimbingan dan konseling disekolah yang mana tahun-tahun sebelumnya masih belum ada.Â
Yang namanya pemikiran anak-anak yang bertahap akan remaja, saya berpikir waktu itu bahwa dengan didirikannya sebuah layanan BK sangatlah tidak berguna. Bagaimana tidak berguna, hanya ditempatkan di sebuah ruangan yang kurang lebih sebesar 2x2m saja dan isinya tidak lebih hanya meja dan kursi.
Di dalam buku yang pernah saya baca, kebutuhan akan bimbingan dan konseling sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya filosofis, psikologis, sosial budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, demokratisasi dalam pendidikan, serta perluasan program pendidikan. (Ahmad : 2014)
Dan sekarang ketika saya telah mempelajari sedikit mengenai BK, saya mengetahui betapa pentingnya dengan adanya BK di setiap sekolah, terutama ketika ada masalah khusus yang terjadi kepada siswa. Disini peran guru konselor sangat dibutuhkan untuk menangani masalah khusus tersebut. Contohnya masalah khusus disini seperti ketika ada siswa yang kecanduan dengan yang namanya narkoba.
Dari contoh tersebut, sebaiknya seorang guru BK disamping perlu memahami berbagai faktor penyebabnya, perlu juga mengambil langkah-langkah dalam menangani masalah tersebut dengan baik dan benar.
