Mohon tunggu...
Urip Sugeng
Urip Sugeng Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aku Cinta Indonesia

Membaca dan membaca untuk meningkatkan fungsi dan menghormati titipan dari Pemberi Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bidah Accuser

10 Maret 2020   06:15 Diperbarui: 10 Maret 2020   07:02 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Penulis: Urip Sugeng

Minggu ini, beberapa tahun lalu dalam salah satu group WA yang gua ikuti, mulai gua temui munculnya istilah bid'ah ini. Atau mungkin juga sejak group itu dibuat kali pertama, cuma Mi kan sok sibuk, jadi lupa

Dan..., begitulah, minggu minggu berikutnya, bulan bulan berikutnya bahkan tahun tahun berikutnya, group ini seperti pembenaran opini pembid'ahan ibadah orang lain.

Mulai dari doa qunut, acara tahlilan katanya gak ada contohnya, peringatan maulud nabi itu gak boleh, ulang tahun juga, ziarah kubur dilarang, musik haram opo maneh joget, melantunkan bacaan alquran gak ada dalilnya, dan banyak lagi tetek bengeknya, sampek2 wong salaman habis sholat itu lho koq yo sempat2e dicibir padahal main hp habis salam koq nggak di komentari

Pokoknya apapun yang mereka tidak lakukan, apalagi seperti bidang tasawuf, ilmu makrifat, kelompok tarekat naqsabandiah atau lainnya yang nggak mereka tahu, pasti dianggaplah bid'ah.

Di WAG lain, ada teman teman yang Mi anggap representatip mewakili "para pelaku bid'ah" menurut mereka, koq yo diam wae. Ketika kutanya kenapa ente diem aje, katanya ente pernah mondok?, jawaban karib Mi ini bikin mringis: "maklumin aje, dia tuh nggak tahu ape2, same kayak lu, latar belakangnya umum, dangkal pengetahuan dan pemahaman, tapi sialnya, die tuh kena doktrin Taklid buta. Kalo lu kagak percaye, cobain aje, jika lu berhasil, gue angkat jadi master gue".
Duh, matek aku, terbongkar Mi punya rahasia, lagian istilah master2, gaya koyok perguruan silat wae.

Memang, di WAG yang lain lagi, ada yang coba meluruskan, padahal udah capek2 ngluarin dalil2, kutipan ini itu, and sanadnya jelas, imam mazhab ini itu, terus qaul jadid plus qaul qadim nya begini begono, eeehh malah jadi debat kusir, sok tahu, sok pintar, sok paling benar.

Pikiran Mi, mbok ya sudahlah, kalau nggak mau ngelakuin, ya sudah, jangan mbid'ahi orang lain. Soalnya begitu di tunjukin contohnya, dalilnya, bilang hadist palsu lah, inilah, itulah, capek deh.

Nah, ceritanya mumpung nganggur, Mi senggol dikit tuh Mr. Bid'ah Accuser tadi, dengan sedikit preambule sebelumnya (biar seperti pembukaan undang2 ), trus tambah link opini orang, plus video ceramah seorang ustad. Ppuuiihh mann? ....!!!, reaksinya..., kayak kebakaran jenggot, ujung2nya, gaya pak presiden yang dulu muncul, pakai peribahasa, biarlah anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu.

Mi mah nggak ambil pusing, lu 3 tahun nyerocos terus bid'ah bid'ah, Mi nyante, eehh giliran Mi baru sehari dua meluruskan, langsung nyalak, terus yang menggonggong ki sopo?

Ya udah, mulai besok, kalau lagi nganggur Mi share lagi link opini atau video, syukur2 kalo tahan 3 tahun, biar imbang. Mi anggap ibadah sambil hiburan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun