Seorang pemuda asal Desa Tosari Pasuruan -- Jawa Timur yang memiliki kepedulian pada edukasi hidup sehat. Di usia 20 tahun yang terbilang muda, Yoga Andika telah mencetuskan berdirinya "Posyandu Remaja" pada sasaran remaja usia SMP hingga SMA dalam program gerakan Laskar Pencerah.
Yoga Andika kelahiran 30 Juni 1997 memberikan edukasi dengan materi penyuluhan terkait pernikahan dini, bahaya seks pra nikah, efek negatif miras dan nikotin serta budaya hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan. Tujuan berdirinya Posyandu Remaja adalah memantau kesehatan dan memberikan informasi kesehatan bagi remaja, menurunkan angka pernikahan dini, serta meningkatkan kapasitas dan partisipasi remaja Desa Tosari dalam pembangunan.
Berawal dari desa Wonokotri, Posyandu Remaja telah menjangkau 6 desa dengan 8 pos untuk kegiatan Posyandu, dan tercatat 6 SMP dan 3 SMA yang siswa-siswanya rutin diberi penyuluhan hidup sehat. Mereka dikaderisasikan untuk dapat melakukan pemberdayaan kesehatan remaja. Yoga Andhika mengupayakan 100% remaja di Kecamatan Tosari dapat mengikuti kegiatan Posyandu Remaja.
Pada 2013, tercatat sebanyak 45,4 persen dari 4.023 remaja telah menikah di bawah usia 19 tahun. Kemudian data yang dikumpulkan Yoga Andhika tahun 2008-2012 sebanyak 45 siswi SMP drop out karena hamil. Pada rentang waktu yang sama, 110 ibu melahirkan di bawah usia 20 tahun, dimana fisiknya belum siap untuk melahirkan. Kejadian yang sangat mengerikan sekali, seorang remaja melahirkan bayi dengan berat badannya kurang dari 1 kilogram. Bayinya sangat kecil, satu minggu kemudian bayinya meninggal. Itulah kenyataan yang terlihat dari kacamata Yoga Andika
Melihat kondisi tersebut, akhirnya Yoga Andika dan tim Laskar Pencerah tidak tinggal diam. Berbekal dari pengetahuan yang diberikan pihak Puskesmas, mereka memberikan penyuluhan dalam kegiatan Posyandu yang diadakan setiap satu bulan sekali di setiap desa.
Kegiatan di Posyandu Remaja
Seperti biasa pasien datang untuk pendaftaran, dilanjut dengan pengukuran dan pencatatan antropimetri, kemudian konseling gizi dengan memberikan informasi edukasi. Agar tidak bosan, Yoga Andika menyelingi dengan kegiatan senam bersama.
Faktor lain mengapa kami mendirikan Posyandu Remaja karena kondisi geografis yang sulit, terbatasnya sumber daya manusia dan fasilitas kesehatan yang membuat akses remaja terhadap pelayanan kesehatan sangat terbatas," ungkap Yoga Andika.
Selain di Posyandu Remaja. Kami dan teman-teman memberikan penyuluhan ke sekolah-sekolah. Untuk saat ini, telah berdiri 8 Posyandu Remaja di 8 desa kecamatan Tosari, di mana setiap posyandu memiliki 5 kader remaja yang berasal dari desa setempat dan difasilitasi tim Laskar Pencerah. Setiap posyandu desa telah memiliki struktur organisasi, jadwal rutin bulanan, serta rencana kurikulum komunikasi, informasi, dan edukasi. Kader remaja disetiap posyandu sekarang sudah mampu menjadi pendidik sebaya," ungkap Yoga Andika.