Mohon tunggu...
Kaka Suminta
Kaka Suminta Mohon Tunggu... -

freelancer (Journalist)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pilpres, Perubahan atau Penyelamatan

21 Mei 2014   11:47 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:17 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Oleh : Kaka Suminta

Menarik menyimak dua pola yang ditawarkan oleh dua pasangan calon presiden yang akan bertarung dalam pemilihan presiden 9 Juli 2014 mendatang. Pasangan Jokowi-Jk menawarkan perubahan bagi bangsa Indonesia, sementara pasangan Prabowo-Hatta Rajasa menawarkan penyelamatan Indonesia. Sebenarnya makna dari dua tawaran tadi merupakan bagian dari cara pandang dan kesimpulan dalam melihat sebuah permasalahan, dalam hal ini permasalahan bangsa tentunya.

Jika kita melihat cara pandang dua pasangan kandidat capres-cawapres, maka kita dapat menyimpulkan itulah cara pandang dan kesimpulannya, dan itu menguatkan adigium dalam ilmu komunikasi, bahwa peta bukanlah teritori (The Maps in not teritory). Dengan fakta dan realitas yang sama akan menghasilkan persepsi yang berbeda untuk setiap orang. Demikian juga cara pandang Jokowi-JK memiliki cara pandang berbeda dengan pasangan Prabowo-Hatta, dalam melihat persoalan bangsa Indonesia.

Pasangan pertama melalui tujuh  butir misinya menjabarkan bahwa perubahan indonesia ke adalah sebuah keniscayaan, salah satu perubahan itu adalah dengan menghadirkan kembali negara sebagai sebuah negara yang merdeka dan berdaulat, yang melindungi seluruh tumpah darah Indonesia. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan cara pandang, perubahan sikap dan tindak, yang secara singkat dimulai dengan revolusi mental. Karena dalam hal mental inilah Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang tertinggal, karena digelayuti dengan korupsi, produktivitas yang rendah dan lemah dalam daya saing dan soal integritas sebagai bangsa.

Sementara itu pasangan Prabowo-Hatta memandang bahwa negeri ini harus diselamatkan, karena kondisi sosial ekonomi dan politik yang dianggap tidak berdaya menghadapi tekanan global. Kedaulatan negara menjadi bagian yang dikhawatirkan ketika sebagian besar sumberdaya alam, khususnya di bidang pertambangan dikuasai asing, sempat muncul pemikiran untuk merebut kembali sumberdaya yang dikuasai asing tadi, namun akhirnya diperlunak ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan bahwa dalam era global setiap bangsa ada dalam kancah pergaulan dunia yang memiliki kondisi dan aturan main tertentu.

Bagaimana rakyat pemilih memandang dua cara pandang, dengan pendekatan dan kesimpulan yang menyertainya, akan sangat menentukan pilihan politik dalam pilpres 9 Juli nanti. Demikian juga bagaimana para kandidat, parpol pengusung dan para pendukung capres itu menyampaikan pandangan-pandangannya juga akan cukup berpengaruh terhadap perolehan suara kelak. Interaksi kandidat dengan para celon pemilih inilah yang nantinya akan menentukan arah Indonesia ke depan, saat pemenang pilpres menjalankan rada pemerintahannya lima tahun  ke depan.

Pilihan antara perubahan atau penyelamatan inilah yang ditawarkan oleh para kandidat capres dan cawapres kepada publik, salah satu pertanyaan yang bisa membantu misalnya dengan menanyakan pada diri kita masing-masing, benarkah kita memang memerlukan penyelamatan karena kopndisi negera ini menghadapi permasalahan yang sedemikian rupa parahnya dan hanya dengan penyelamatan negara ini bisa keluar dari masalah.

Dan pilihan lainnya apakan sebenarnya kita  memerlukan perubahan yang dimulai dari revolusi mental sebagaimana yang ditawarkan pasangan Jokowi-JK dalam visi,misi dan program yang akan mereka jalankan jika terpilih, untuk menghadapi berbagai permasalahan negeri ini, karena pada dasarnya kita masih memiliki berbagai sumberdaya, yang bisa dioptimalkan dengan perubahan tadi untuk mencapai apa yang dicita-citakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun