Mohon tunggu...
Ummi Azzura Wijana
Ummi Azzura Wijana Mohon Tunggu... Guru - Music freak

Sumiatun a.k.a Ummi Azzura Wijana, menulis di media cetak, antara lain: Kedaulatan Rakyat, Minggu Pagi, Sabana, Realita Pendidikan, Magelang Ekspres, Jaya Baya, Panjebar Semangat, Djaka Lodang, Karas, dll. Buku antologi bersamanya: Inspirasi Nama Bayi Islami Terpopuler (2015), Puisi Penyair Lima kota (2015), Pelangi Cinta Negeri (2015), Di antara Perempuan (2015), Wajah Perempuan (2015), Puisi Menolak Korupsi 4 (2015), Puisi Menolak Korupsi 5 (2015), Jalan Remang Kesaksian (2015), Puisi Kampungan (2016), Memo Anti Terorisme (2016), Pentas Puisi Tiga Kota dalam Parade Pentas Sastra I/2016 Yogya (2016), Wajah Ibu, Antologi Puisi 35 Penyair Perempuan (2016), Puisi Prolog dalam Buku Sang Penjathil (2016), Antologi Cerpen Gender Bukan Perempuan (2017), Kepada Hujan di Bulan Purnama (2018), dan Profil Seniman Cilacap (2019). Buku lain yang telah terbit: Buku Pintar Kecantikan Muslimah (2014), Flawes Makeup Bagi Pemula (2019), dan Bali Jawa (2020), Pendidikan dalam Refleksi Guru Penulis (2023), Dasar-dasar Kecantikan dan SPA Kelas X SMK (2023).

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menentukan Caleg Idaman

7 April 2014   16:05 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:58 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13968362461595239561

[caption id="attachment_318909" align="aligncenter" width="300" caption="m.dakwatuna.com"][/caption]

Tak kenal maka tak sayang. Pepatah ini sering digunakan oleh seseorang yang belum pernah kenal lalu ia  berkenalan dengan orang lain. Pepatah ini menunjukkan bahwa orang itu akan sayang ketika kita sudah mengenalnya dengan baik. Sayang dalam arti tahu, paham, dan mengenal dengan baik. Saat ini negara kita sedang dalam masa pesta demokrasi. Pesta untuk pemerintah, untuk partai politik, untuk para caleg, atau pestanya untuk seluruh rakyat Indonesia.

Agar pesta demokrasi ini dapat dimaknai dan dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia, kita sebagai pemilih harus benar-benar mengenal siapa caleg yang pantas untuk dipilih menjadi legislator. Kita harus menentukan pilihan kita dengan cermat pada Pemilu legislatif 9 April dan pemilihan presiden pada 9 Juli mendatang. Golput tentunya bukan pilihan yang tepat. Karena ketika kita golput kita akan membiarkan negara dipimpin oleh orang-orang yang bukan pilihan kita yang belum tentu visi misinya sama dengan yang kita inginkan. Ketika kita menggunakan hak kita untuk memilih, disitulah aspirasi kita akan tersalurkan ke pemerintah melalui para legislator.

Untuk menentukan pilihan dengan baik, beberapa hal yang harus kita perhatikan diantaranya adalah : Pertama, Tentukan Partai Politik. Sebelum menentukan siapa caleg yang akan kita pilih, kita harus menentukan partai politik dulu. Karena para caleg tersebut pasti bernaung di bawah partai politiknya. Dalam menentukan partai politik dibutuhkan waktu sejenak, agar kita bisa mengamati dengan baik profil partai politik tersebut. Partai politik yang kita pilih tentu harus yang berideologi, bervisi misi sama dengan paham kita. Partai politik yang besar dan lebih berpengalaman tentunya akan menjadi alternatif pilihan pertama. Bagaimanapun juga partai politik yang besar dan berdiri sudah lama pasti sudah berpengalaman dalam bidang politik. Tapi bukan berarti partai yang baru itu tidak berkualitas. Partai baru yang memiliki visi misi yang bagus pun pasti ada. Tinggal bagaimana kita mengetahui dan memahami secara mendalam profil partai politik tersebut

Kedua, Tentukan Calon Legislatif. Setelah menentukan partai politik, selanjutnya adalah menentukan caleg yang akan kita pilih. Kita harus mengetahui rekam jejak caleg yang akan kita pilih. Jangan memilih caleg yang tidak kita ketahui latar belakang kehidupan keluarganya. Untuk mengetahui rekam jejak caleg tersebut bisa dilihat dari informasi dari masyarakat secara umum. Melalui media sosial atau website yang mungkin dimilikinya. Ketika caleg tersebut sudah memiliki track record yang buruk, tentu pilihan itu harus kita anulir. Cobalah untuk mengalihkan ke caleg lain yang memiliki latar belakang kehidupan yang baik. Harapannya ketika caleg itu memiliki latar belakang kehidupan yang baik, akan baik pula kinerjanya ketika nanti dia duduk menjadi seorang legislator.

Ketiga, Lihatlah integritas, konsistensi dan keteguhan caleg pilihan kita. Pastikan caleg tersebut memiliki konsep jelas, memiliki kejujuran dan kebenaran dalam bertindak. Seorang caleg yang memiliki integritas yang baik akan selalu memegang prinsipnya dalam melakukan tindakan. Salah satu contohnya, jika pada pemilihan lima tahun yang lalu dia berada pada partai A kemudian pada pemilihan tahun ini dia bernaung pada partai B, maka caleg tersebut tidak memiliki konsistensi yang baik. Meskipun bisa saja alasan itu karena adanya perbedaan prinsip dan visi misi. Namun tentunya, ketika seseorang menentukan pilihan partai tempat dia bernaung, dia sudah menentukan pilihan terbaiknya.

Keempat, Pilihlah Caleg yang memiliki keahlian. Untuk menjadi legislator itu tidak mudah, butuh keahlian dalam bidang politik. Keahlian ini akan menentukan kinerjanya sebagai anggota dewan nantinya. Seorang legislator akan membuat dan menentukan sebuah kebijakan untuk negara dan rakyatnya. Bagaimana mungkin seseorang yang tidak memiliki keahlian akan dapat membuat sebuah kebijakan penting bagi negaranya. Di tangan orang - orang cerdas tersebut nasib negara lima tahun kedepan ditentukan.

Kelima, Cermati program yang ditawarkan oleh para caleg. Setiap caleg yang menawarkan diri atau yang mencalonkan diri untuk menjadi legislator pastinya memiliki program untuk lima tahun ke depan. Program yang ditawarkan oleh caleg haruslah logis. Dari belasan mungkin puluhan program yang ditawarkan harus kita amati dengan baik. Dari program itu apakah menguntungkan masyarakat secara umum atau tidak. Apakah hanya menguntung beberapa kelompok masyarakat saja. Nah itu harus benar-benar kita ketahui dan kita amati.

Keenam, Tentukan pilihan alternatif. Ketika partai politik sudah ditentukan, nama calegpun sudah ditangan, kita tinggal menyalurkan aspirasi kita sebagai pemilih pada 9 April nanti. Namun jika ternyata dari caleg pilihan kita tersebut bukan dari partai yang kita pilih sebelumnya, namun memiliki integritas yang baik maka beralihlah pada pilihan hati agar pilihan kita tidak salah. Yang terpenting partai tempat bernaungnya caleg tersebut sesuai dengan ideologi, visi, dan misi kita.  Satu pilihan adalah penentu keberhasilan seseorang untuk menjadi seorang anggota dewan. Namun akan sukses dan berhasil jika didukung oleh ratusan, mungkin ribuan pendukung lainnya. Untuk itulah agar caleg itu berhasil naik menjadi legislator, kampanyekan dirinya yang memiliki integritas tinggi agar dipilih oleh masyarakat umum. Kampanye itu bisa dengan melalui media sosial, web, informasi lainnya, baik media cetak, elektronik maupun berbasis internet. Selamat berburu caleg yang berintegritas, dan selamat memilih.

Umi Azzurasantika

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun