Terlihat mata, ibadah ramadhan adalah puasa menahan lapar dan dahaga, sholat tarawih di malam hari, banyak membaca Al Qur'an, dan banyak sedekah. Namun hakikatnya, ibadah tidak sekadar mengharap pahala namun mengharap ridha dari Allah SWT.
Dengan berharap ridha dari Allah SWT insyaa Allah segala amalan itu akan dilakukan dengan penuh keikhlasan tanpa menghitung-hitung berapa banyak pahala yang telah didapatkan selama beribadah di bulan Ramadhan. Bukankah Allah SWT tak pernah menghitung apa yang diberikan kepada ummatnya? Sebagai manusiapun kita tak pernah bisa menghitung berapa banyak nikmat yang telah dikaruniakan kepada kita semua.
Untuk menghindari perhitungan pahala tersebut ada baiknya segala macam ibadah hanya kita tunjukkan kepada Allah SWT dan kita saja yang tau. Tak perlu ditunjukkan kepada orang lain, penilaian orang lain.
Karena Allah tidak melihat seberapa besar ibadah yang ditunjukkan manusia di dunia ini. Namun seberapa besar ketaqwaan ummat terhadap Allah SWT. Seperti apa yang dijanjikan Allah kepada ummat muslim, bahwa hadiah ibadah ramadhan adalah la'allakum tattaqun. (Ummi Azzura Wijana)