Dulu, anak-anak di wilayah Jawa, terutama Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Madura, dan Yogyakarta mendendangkan lagu-lagu bahasa Jawa pada saat bermain-main bersama teman-temannya. Baik itu siang hari maupun malam hari, terutama saat 'padhang rembulan' yaitu saat malam bulan purnama. Lagu anak-anak yang disebut dengan istilah 'lelagon' ini merupakan lagu anak-anak yang ternyata merupakan peninggalan tokoh-tokoh jaman dahulu. Lagu yang didendangkan memiliki syair yang sederhana namun memiliki makna filosofis yang dalam dan tinggi.
Salah satu 'lelagon' tersebut berjudul Gundhul-Gundhul Pacul. Sering dinyanyikan oleh anak-anak sambil menari di halaman sambil meletakkan kedua tangannya di samping kanan kiri telinga. 'Lelagon' ini sangat familier, mungkin bagi orang di luar Jawa pun kadang kenal dan memahaminya. Syairnya begini:
Â
Gundhul-gundhul pacul-cul
Gembelengan
Nyunggi-nyunggi wakul-kul
Gembelengan
Wakul glimpang
Segane dai salatar
Wakul glimpang
Segane dadi salatar