Mitos yang beredar di masyarakat, siapa yang sedang seret jodoh, maka ketika mandi di sendang kasihan akan didekatkan jodohnya. Karena merujuk dari kisah Pembayun di muka. Setiap mandi dan kungkum di sini akan mendapatkan pengasihan sehingga banyak orang akan tertarik padanya.
Namun jika kembali pada alasan di atas tentang SPA, secara keilmuan dapat ditarik benang merah. Bahwa dengan mandi kungkum di sendang itu bisa mendapatkan pengasihan, pada dasarnya bukan pengasihan, namun aura positif yang didapatkan dari air yang bersih dan bening yang digunakan sebagai media kungkum.
Ditambah lagi dengan suasana alam yang hening, mind menjadi bersih kembali menjadi tenang dan raut muka yang susah, lelah, dan gelisah menjadi hilang. Suara gemericik air, hening, suara hewan-hewan itu yang menjadikan pikiran terbebas dari polusi pekerjaan yang mengendap dalam kepala selama ini.
Ketika body and mind dalam keadaan segar kembali, maka soul juga otomatis akan bersih dan tenang. Maka ketika menghadapi pekerjaan atau menghadapi orang lain dan klien akan lebih tenang, lebih berwibawa, dan memiliki aura positif yang dapat menarik perhatian orang lain.
Makanya saat ini banyak tempat-tempat SPA baik yang modern maupun tradisional menggunakan media air sebagai terapi. Memanfaatkan alam untuk menenangkan dan merileksasi pikiran. Jika keberadaannya berada di pegunungan, pedesaan, maka alam itulah yang dimanfaatkan. Namun ketika SPA ini berada di daerah kota, musik-musik terapi, gending-gending Jawa, Sunda, Bali menjadi sarana untuk kegiatan SPA. Demi mind, body, and soul yang memiliki aura positif dalam diri seseorang. (Ummi Azzura Wijana)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H