Mohon tunggu...
Sumiati Istrizain
Sumiati Istrizain Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Mengabadikan Kenangan Lewat Tulisan ♥ Follow me on twitter : @ZainalMrs ♥ http://shazymoms.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Air Mancur Tertinggi di Dunia

13 Januari 2014   23:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:51 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13896312111295592163

[caption id="attachment_315625" align="aligncenter" width="300" caption="Air Mancur tertinggi di Dunia, Jeddah"][/caption]

Hampir setiap sebulan sekali, keluarga kami meluangkan waktu untuk liburan dengan bersantai menikmati keindahan pantai Laut Merah di sore hari. Udaranya yang segar, sepoi angin dan keindahan rona senja bisa membuat kami terasa lebih fresh, terutama anak-anak. Pantai Laut Merah, Jeddah, yang sekarang telah berbeda dengan pantai yang dulu, 2 - 3 tahun yang lalu. Setelah di renovasi, pantai menjadi lebih tertata, rapi, banyak tanaman bunga, banyak arena bermain untuk anak, dan di beberapa tempat area pantai telah dilapisi paving block sehingga berjalan kaki menyusuri pantai menjadi lebih nyaman.

Di Pantai yang terletak di sepanjang jalan Corniche, Jeddah, Saudi Arabia ini, ada sebuah air mancur di perairan pantai yang menambah keindahan pemandangan di malam hari. Biasanya air mancur dinyalakan menjelang magrib. Air mancur ini di kenal dengan nama air mancur Raja Fahd karena di buat pada masa pemerintahan Raja Fahd. Di kenal juga dengan istilah Fountain Jeddah. Tinggi air mancur adalah 1.024 kaki (853 meter) di atas Laut Merah, tak heran jika air mancur ini mendapat prestasi sebagai air mancur tertinggi di dunia. Air mancur ini dapat terlihat di seluruh kawasan sekitar Jeddah. Air itu dapat menyemburkan hingga mencapai kecepatan 375 kilometer (233 mil) per jam dan massa udara yang dapat melebihi 18 ton. Air mancur ini dibangun antara tahun 1980 - 1983 dan mulai beroperasi pada tahun 1985. Air mancur ini menggunakan air asin yang diambil dari Laut Merah, bukan air tawar. Menggunakan lebih dari 500 lampu sorot untuk menerangi air mancur di malam hari. (Sumiati Istrizain, 13 Januari 2014).

Sumber : puncakdunia.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun