Mohon tunggu...
Sumiarti Haryanto
Sumiarti Haryanto Mohon Tunggu... Dosen - Pendidik

suka humor, sentimentil, suka membaca apa saja

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pelecehan Agama dalam Sinetron

19 Juni 2012   16:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:46 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Menjelang bulan ramadhan, televisi berlomba-lomba menayangkan sinetron atau program acara lain yang beraroma "agama Islam". Ada perempuan berkerudung atau berjilbab, ada lelaki berpeci haji, ada anak-anak berpakaian muslim atau muslimah, ada ayat-ayat al-Qur'an, dan seterusnya...

Sebagai muslim, saya merasa tidak nyaman dengan karakter dan jalan cerita sinetron-sinetron yang diklaim sinetron religi. Dalam beberapa sinetron digambarkan karakter seorang haji atau hajjah yang culas, dengki, sombong, bahkan jahat. Sepanjang alur cerita, seolah-olah mereka tidak pernah melakukan perbuatan baik dan terpuji. Maklumlah, mereka diposisikan sebagai antagonis. Sedangkan yang masuk kategori peran protagonis, selalu digambarkan berkarakter lemah, mudah ditipu dan tidak memiliki kekuatan untuk melawan perlakuan kasar atau jahat yang menimpanya.

Sungguh gambaran yang menyesatkan tentang profil ideal seorang muslim!!! Islam mengajarkan umatnya untuk menjadi manusia yang sabar, kuat dan cerdas, bukan menjadi manusia yang lemah dan menjadi bulan-bulanan orang jahat. Bukankah ini pelecehan agama melalui sinetron??

Rupanya, industrialisasi agama dalam sinetron harus ditertibkan. Perhatian kita selama ini mungkin lebih tertuju pada Lady Gaga, Dewi Persik, Trio Macan, dan kawan-kawan yang dianggap melecehkan nilai-nilai agama dengan dandanan dan performa panggungnya. Padahal, sinetron yang sudah 'mencuri start' Ramadhan sejak sekarang, jauh lebih kental nuansa pelecehannya terhadap agama...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun