Mohon tunggu...
Sumiarti Haryanto
Sumiarti Haryanto Mohon Tunggu... Dosen - Pendidik

suka humor, sentimentil, suka membaca apa saja

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

JP Meninggal Tahun Ini, Mbah Mijan Kapan?

11 April 2016   15:11 Diperbarui: 11 April 2016   15:21 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kehebohan cuitan mbah Mijan tentang ramalan kematian artis JP tahun ini sungguh membuat saya merasa iba dengan artis yang merasa berinisial JP. Seseorang yang diprediksi, diramal atau diperkirakan akan meninggal pasti tidak akan merasa senang, bahkan mungkin dia akan menjadi sangat takut, sedih, shock, atau depresi... atau mungkin sebaliknya, dia akan mempersiapkan sebaik mungkin dengan bertobat dan memperbaiki diri.

Menurut saya... siapapun orangnya, tidaklah pantas memberikan pernyataan atau ramalan tentang kematian seseorang. Bahkan, dokter yang menangani seseorang yang sedang sakit parah pun, seringkali menyerahkan urusan kematian kepada Tuhan, meski secara logika medis sudah tidak ada harapan. Jika dokter menyampaikan perkiraan kematian seseorang, biasanya dokter akan memberitahukan kepada keluarga, bukan kepada yang bersangkutan.

Jadi, ketika saya membaca kehebohan tentang ramalan mbah Mijan, saya berkata dalam hati: Kapan ya Mbah Mijan tiba gilirannya? Apakah dia senang dan berbahagia jika diramalkan akan segera mati? Ataukah dia sudah tahu kapan dia mati, sebab dan tempatnya? Apakah dia sudah benar-benar siap dan ikhlas?

Namun, kematian memang sebuah MISTERI. Kematian memiliki misteri SEBAB, misteri WAKTU dan misteri TEMPAT. Sesungguhnya manusia tidaklah tahu apa yang akan menyebabkannya meninggal... kapan waktunya dan dimana tempatnya. Kematian adalah urusan Allah, Tuhan yang Maha Tahu.

Kematian bagi manusia pasti bukanlah hal yang diharapkan meski suatu keniscayaan. Pada umumnya, manusia tidak siap atau belum siap mati: rata-rata berharap dan berdoa agar panjang umur. Kita semua selalu berdoa agar ketika meninggal dalam keadaan yang baik (husnul khotimah), bersama keluarga dan orang yang kita cintai dan sedang melakukan hal-hal yang baik.

Namun, tidak sedikit manusia yang mati mendadak, mungkin karena kecelakaan, terkena keracunan, bencana alam, dibunuh, dan sebagainya. Jika dalam kondisi tersebut, maka kemungkinan kita dalam kondisi TIDAK SIAP MATI ! (Bahkan, mungkin kita selalu merasa tidak siap mati).

Oleh karena itu, beberapa orang sering menghibur orang yang sedang sakit atau secara medis  sudah tidak bisa disembuhkan dengan mengatakan: berbahagialah Anda karena Anda masih punya waktu untuk mempersiapkan diri menghadapi kematian. Berarti, Tuhan memberi kesempatan Anda untuk bertobat, memperbaiki diri, mempersiapkan banyak hal dan jika tiba saatnya malaikat maut menjemput... Anda sudah benar-benar siap dan ikhlas !!! Sungguh indah kan?

Purwokerto, 11 April 2016----------dalam guyuran hujan deras dan sepi-----------

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun