Mohon tunggu...
Sumiarti Haryanto
Sumiarti Haryanto Mohon Tunggu... Dosen - Pendidik

suka humor, sentimentil, suka membaca apa saja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mendengar atau Didengar?

16 Desember 2022   15:49 Diperbarui: 16 Desember 2022   16:05 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kemampuan seseorang "mendengar" ternyata tidak semudah yang dipikirkan. Pada kenyataannya, lebih banyak orang yang berada pada posisi ingin "didengarkan". Posisi ingin didengar sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari obrolan biasa yang ringan sampai yang serius dan berat. Mungkin kita bisa mencermati dalam keseharian kita ketika bertemu dengan teman, sahabat atau siapapun, baik teman lama atau teman baru. Perbincangan yang terjadi akan segera menunjukkan apakah seseorang dominan
"mendengar" atau "didengar". 

Mungkin tidak setiap orang akan menyadari tentang klasifikasi dua golongan manusia tersebut dan kemudian mengkategorikan diri di bagian yang mana. Berdasar pengalaman saya yang sedikit, kita kadang tidak sadar berada posisi yang mana. Kebanyakan orang akan lebih suka didengarkan, dan lebih sedikit yang memiliki kesediaan dan keluasan hati untuk mendengarkan. Apa pentingnya?

Menurut saya, sangat penting karena kadang kita berada pada situasi yang semua orang ingin berbicara, berkeluh kesah atau menceritakan apa yang terjadi pada dirinya, keluarga, kantor, atasannya, bawahannya dan sebagainya. Jika kita tidak menyadari dan mengerem diri maka kita akan melakukan hal yang sama. Akhirnya, perbincangan menjadi tidak berkesan dan tidak masuk ke dalam hati karena seperti kata-kata yang bersliweran saja. Apalagi jika kita berbincang dengan seseorang yang sedang mengalami permasalahan hidup yang tidak mudah. Mereka biasanya membutuhkan tempat untuk "membuang sampah" saja atau memang bercerita untuk meminta saran atau solusi. Kemampuan mendengarkan menjadi sangat penting agar membantu mereka supaya lebih lega, ditemani dan didukung.

Ayo ambil jarak, mulailah "mendengarkan" lebih banyak dibandingkan "ingin didengar". Minimal, kita berguna bagi orang lain meski kita tidak bisa memberikan apa-apa. Menjadi teman berbincang dan curhat juga bisa menjadi ibadah asalkan kita niatkan untuk membantu dan membahagiakan mereka

Purwokerto, 15 Desember 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun