Akhirnya, kami sampai juga di Biak. selamat datang! tidak ada rencana untuk hari pertama. sepertinya kami hanya ingin mengisi perut dan mencari tempat untuk tidur.
Kami beristirahat di sebuah kampung dibagian timur Biak. Misi utama adalah wisata pantai. Di kampung yang menjadi markas kami terdapat sebuah pantai. Pantainya panjang berpasir putih dengan vegetasi kelapa yang banyak. Karena penduduknya semua adalah nelayan maka banyak perahu berjejer di pinggir pantai. Sore hari, Perahu nelayan akan kembali dari laut dan para mama-mama menunggu suami mereka purang memancing.
Pantai ini cukup komplit untuk sebuah wisata pantai. Selain pasir putih, kami juga bisa bersnorkling riah melihat indahnya terumbu karang yan gberupa tubir terjal sehingga terumbu tamapk seperti dinding (wall) ikannya banyak dari segi jenis, jumlah hingga ukuran. arusnya cukup kuat sampai-sampai masyarakat setempat memberi istilah “arus kedengaran” untuk menggambarkan derasnya arus air laut. karena berarus kencang, suhu airnyapun lebih dingin ditambah dengan sejumlah mata air tawar yang keluar dari balik batuan karang.
Masih banyak pantai menarik di bagian timur Biak namun yang sempat kami kunjungi adalah Pantai Bosnik dan Pantai Anggaduber. Pantai Bosnik cukup panjang. sayang pantai ini buat saya tidak sempurna karena dangkal dan berbatu sehingga sulit untuk melakukan aktivitas berenang atau snorkeling. Nilai tambahnya adalah, terdapat talud yang panjang (mirip tembok berlin di Sorong) jadi bisa leyeh-leyeh sambil memandangi pulau-pulau di depannya .
Pantai Aggaduber terletak agak jauh dari Kota Biak. Meski jauh , pantai ini sangat indah. Pasir putih dan perairannya yang dalam menjadikan lokasinya cocok untuk berenang. Hanya beberapa meter dari bibir pantai, dasar laut berubah drastic menjadi tubir yang dalam sehingga memberi perubahan warna airyang menyolok. Terdapat batu karang besar di ujung pantai. banyak pengunjung melakukan antraksi lompat indah di sana. Saya sih hanya berharap memiliki perlengkapan menyelam dan ingin menyelusuri tubir yang sepertinya banyak membentuk goa di bawa sanah. hmmmmmmm penasaran .
Setelah Biak Timur, Padaido masih Menunggu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H