Dalam kisruh partai Golkar yang terus berkepanjangan ternyata banyak melibatkan pejabat tinggi dan mantan pejabat negara. Kalau Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga mantan Ketua Umum Golkar menghindarkan diri dari perseturuan kelompok Munas Bali dengan kelompok Munas Ancol maka tidaklah demikian dengan mantan hakim konstitusi.
Sudah kita saksikan bagaimana Pak Laica Marzuki, mantan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi zaman Pak Jimly yang menjadi saksi ahli di pihak Munas Bali yang berdebat di pengadilan tentang kedudukan Mahkamah Partai Golkar dengan pengacara Kemenkumham. Beliau terlihat santai dalam perdebatan tersebut dan terlihat sangat berbeda kalau berdebat dalam Rapat Permusyawaratan Hakim (RPH) yang kabarnya selalu berapi-api (karena RPH selalu tertutup rapat untuk pegawai MK kecuali panitera MK). Bahkan dalam sidang plenopun beliau terkadang berapi-api bila pendapatnya disela. Ini mungkin ciri khas orang Makasar.
Besok kabarnya juga akan menjadi saksi ahli namun untuk kelompok Ancol mantan hakim konstitusi lainnya yang juga saya kenal baik yaitu Pak Maruarar S (biasa dipanggil pak Maru) dan Pak Hardjono yang lahir di Ngawi, Jawa Timur. Kabarnya kedua mantan hakim konstitusi ini akan menjelaskan tentang kedudukan Kemenkumham dalam perselisihan dua kubu tersebut dan keputusan Mahkamah Partai Golkar. Walaupun persidangan belum mendengar pendapat kedua mantan hakim konstitusi tersebut namun diramalkan bahwa suasana persidangan akan ramai. Diramalkan ramai karena dalam menjelaskan sesuatu hal kedua hakim konstitusi selalu dilakukan secara panjang lebar dan mendalam sehingga tidak heran bila sering ada keputusan yang dissenting opinion dalam keputusan MK.
Selain para mantan hakim konstitusi maka banyak mantan tenaga ahli yang terakhir ini juga banyak berkiprah di pengadilan seperti Pak Reffly Harun dan Ketua KY Pak Ansyari. Bahkan melejitnya nama Deny Indrayana antara lain adalah berkat jasa pak Refly yang mengatur seminar di MK sepulangnya Pak Deny dari Australia menyelesaikan studinya di sana.
Harapan kita masyarakat yang mendambakan kesejukan dan perdamaian dalam kehidupan sehari-hari selalu mengharapkan tercapainya hasil yang optimal sehingga permasalahan bisa selesai tuntas dan tidak berlanjut dengan pertikaian yang semakin sengit. Amin
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI