Mohon tunggu...
Sumayyah
Sumayyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1 Sastra Arab UGM

Pembelajar seni hidup disayang Allah, berkah, dan bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Resensi Novel Kemi: Cinta Kebebasan yang Tersesat

18 Desember 2021   00:12 Diperbarui: 18 Desember 2021   00:13 1279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Judul Buku: KEMI (Cinta Kebebasan yang Tersesat) | KEMI 2 (Menyelusuri Jejak Konspirasi)

Penulis: Adian Husaini

Penerbit: Gema Insani Press

Tahun Terbit (cetakan pertama): KEMI (2010) | KEMI 2 (2012)

Jumlah Halaman: KEMI (316 Halaman) | KEMI 2 (163 Halaman)

ISBN: KEMI (978-979-077-220-5) | KEMI 2 (978-602-250-068-1)

Hai, kamu para penggemar novel fiksi! sudah tahu dengan novel KEMI karya Adian Husaini ini? Kalau belum, yuk segera kenalan!!

Adian Husaini merupakan salah satu penulis yang piawai dalam menuangkan makna dan pemikiran ke dalam tulisan loh!! salah satunya novel KEMI ini. Tidak hanya novel fiksi, ia juga banyak menulis buku-buku non fiksi, dan sebagian besar berisi tentang pemikiran-pemikiran Islam. Beberapa karyanya yaitu novel KEMI, KEMI 2, KEMI 3, Hermeneutika & Tafsir Al-Qur'an, Pancasila untuk Menindas hak Konstitusional Umat Islam, Wajah Peradaban Barat: Dari Hegemoni Kristen ke Dominasi Sekular-Liberal, Hegemoni Kristen-Barat dalam Studi Islam di Perguruan Tinggi, dan masih banyak lagi.

Nah, novel KEMI ini bukan novel biasa, guys! Seorang sastrawan bernama Taufiq Ismail pun bahkan ikut mengomentari novel ini. Ia menuliskan, bahwa "Setelah wajah pesantren dicoreng-moreng dalam film Perempuan Berkalung Sorban, novel Adian Husaini ini berhasil menampilkan wajah pesantren sebagai Lembaga Pendidikan Islam yang ideal dan tokoh-tokoh pesantren yang berwawasan luas, sekaligus gigih membendung gelombang liberalisme."

Selain menulis buku, penulis kelahiran Bojonegoro, 17 Desember 1965 ini rutin melakukan aktivitasnya sebagai dosen pemikiran Islam di sejumlah Universitas. Tahun 2010, ia diamanahi oleh Direktur Pasca Sarjana Universitas Ibnu Khaldun Bogor, Prof. Dr. Didin Hafidhuddin, untuk mengetuai Program Studi Pendidikan Islam, Program Pasca Sarjana, Universitas Ibnu Khaldun Bogor. Dunia Pendidikan Islam memang jadi perhatian utamanya. Luar biasa sekali, bukan? Bagaimana tidak? riwayat pendidikan yang ia tempuh pun tidak main-main. Pendidikan agaman diterimanya di surau dan Madrasah Diniyah. Berbagai "kitab kuning" ditamatkannya sampai menyelesaikan jenjang SMP. Tahun 1984, Adian Husaini melanjutkan Pendidikan ke Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (FKH-IPB). Pada tahun 2001 ia menyelesaikan studi S-2 di bidang Hubungan Internasional Universitas Jayabaya Jakarta. Lalu, melanjutkan lagi kuliahnya di International Institute of Islamic University Malaysia (ISTAC-IIUM) dan lulus pada tahun 2009.

Nah, salah satu karyanya yaitu novel KEMI yang menceritakan tentang praktik liberalisme di Indonesia. Novel KEMI ini memiliki tiga jilid, jadi jangan hanya membaca satu novelnya saja ya! Karna ceritanya berkaitan, di mana KEMI 3 merupakan lanjutan dari KEMI 2, dan KEMI 2 merupakan lanjutan dari KEMI. Dijamin kalian akan selalu penasaran dan dibuat kagum dengan ceritanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun