Minggu 13 mei 2012, Kompasiana bekerja sama dengan Urbanesia.com kembali mengadakan acara gathering yang bertajuk Get Urbanized II yang kali ini diadakan di Smooch Yoghurt Grand Indonesia Mall Lantai 3A Blok ED Unit 1-6. Dengan menyediakan kapasitas untuk 15 orang kompasianer dengan account terverifikasi. Dan kali ini saya berkesempatan mengikutinya setelah terlebih dahulu mendaftar melalui email. Dipandu mbak Selina Limman dari Urbanesia.com,didampingi admin mas Nurul, acara pun dimulai. Sudah bukan hal aneh lagi bagi sebagian besar masyarakat urban yang tinggal dikota besar seperti Jakarta, mall adalah salah satu tempat rekreasi favorit keluarga diwaktu luang. Dan karena itulah bagi sebagian orang membuka sebuah usaha disalah satu mall yang ada di Jakarta adalah sebuah peluang usaha yang sangat banyak diminati oleh para pengusaha karena memang cukup menjanjikan hasilnya. Dan salah satu pilihan usaha yang menarik dan banyak diminati pengunjung adalah usaha kuliner. Namun untuk terjun diusaha kuliner tersebut tidak cukup hanya bermodalkan materi, tapi juga dibutuhkan kreatifitas yang tinggi melalui ide-ide yang akan diterapkan dalam bisnis ini untuk menghadapi ketatnya persaingan usaha. Dan saya melihat hal ini di Smoooch Yoghurt.
Smooch Yoghurt adalah usaha kuliner yang khusus menjual kudapan atau camilan atau jajanan atau pencuci mulut berupa Yoghurt yang dibekukan atau es krim berbahan dasar yoghurt dengan berbagai rasa. Atau istilah kerennya Frozen Yoghurt. Smooch menyediakan delapan rasa Frozen Yoghurt yaitu Blackcurrant, Belgian chocolat, Root Beer float, French Vanilla, Peach, Plain Classic, Pomegranate, dan Acai Berri yang yang penyajiannya ditaburi dengan berbagai aneka toping menarik. Topingnya ada dua macam, yaitu toping basah yang terdiri dari irisan buah-buahan, kiwi, srtawbery, leci, agar-agar, jeli, nata de coco, saus coklat dan lain-lain dan toping kering yang terdiri dari permen yupi, kacang almon, bola coklat dan lain-lain.
Kita pasti sudah tahu bahwa sebenarnya banyak gerai yang menjual hal serupa, diantaranya yang sering kita jumpai direstoran makanan cepat saji. Namun yang membuat Smooch beda dan unik adalah pertama dari bahan yang digunakan. Dengan banyaknya kampanye kesehatan yang sekarang diserukan oleh banyak pihak diberbagai media agar semua orang menerapkan pola hidup sehat salah satunya melalui pola makan yang sehat dan seimbang. Yang mana artikel tersebut sering dibarengi dengan saran, tips, dan pengetahuan makanan sehat apa saja yang wajib dan layak untuk dikonsumsi. Dan salah satunya adalah yogurt karena menngandung probiotik, melancarkan saluran pencernaan, menjaga kesehatan usus, rendah lemak dan gula sehingga tidak menyebabkan kegemukan, karena terbuat dari susu yang difermentasi dan kebaikan lainnya sehingga sangat disarankan untuk dikonsumsi oleh orang segala usia. Terutama anak-anak. Tapi dari rasa dasarnya yang asam tentu tidak semua anak-anak menyukainya jika dikonsumsi secara langsung dalam bentuk aslinya, ini adalah pengalaman pribadi pada anak saya. Tapi dengan dibekukan dialat pembeku khusus berubah bentuk menjadi es krim dengan bermacam rasa, saya yakin anak kecil mana yang menolak? Ditambah dengan toping menarik, yang mana mayoritas topingnya adalah jajanan selera anak-anak. Bagi anak-anak menghadapi semangkuk es krim dengan rasa taburan aneka jeli, agar-agar, bola coklat tentu sebuah jajanan yang tak mungkin ditolak. Sedangkan untuk orang dewasa yang mempunyai ekspektasi yang tinggi pada kesehatan pasti dengan mudah untuk menikmatinya. Disini saya lihat owner Smooch Laurence Alifen sangat jeli melihat peluang tersebut. Sebuah jajanan sehat dan nikmat yang menggiurkan untuk segala usia. Menikmati frozen yoghurt di smooch, kekwatiran akan isu junk food sudah pasti sirna. Dan dengan senang hati para orang tua dengan mudah akan ikut menikmatinya. Smooc untuk bahan baku yoghurtnya sendiri sebagian masih diimport dari luar negeri.
Keunikan berikutnya adalah cara penyajiannya. Yaitu konsumen dipersilahkan untuk mengambil sendiri frozen yoghurt dari mesin pembeku sesuai selera. Untuk kemudian dilanjutkan dengan menaburi toping yang lagi-lagi konsumen sendiri pula yang melakukannya. Sehingga dengan bebas memilih toping sesuai keinginannya. Suatu kegiatan jajan yang menarik terutama untuk anak-anak yang suka dengan hal-hal baru dan unik, tentu akan sangat menyenangkan bagi mereka menekan sendiri Froyo dari mesin pembeku, dan menaburkan sendiri toping yang diinginkan. Baru kemudian dibawa kemeja kasir untuk ditimbang. Dari sinilah harga ditentukan. Dengan dipatok Rp.160/gram. Sehingga konsumen bisa mersa fair antara jumlah yang dibeli dengan harga yang harus dibayar. Yang mana menurut owner ide ini muncul dari pengalamannya yang tidak puas saat membeli produk serupa dimasa lalu. Untuk harga yang sama tapi terkadang kita dapat jumlah yang berbeda. Karena itu dia menggunakan konsep ini agar konsumen merasa adil. Istilahnya “bayarlah sejumlah yang anda makan”. Sangat unik dan kreatif. Dengan desain ruangan yang menggunakan warna cerah, dan logo yang imut untuk menarik perhatian pengunjung terutama anak-anak dan membuat mereka nyaman dan betah untuk duduk disini dengan ditemani orang tuanya tentu dengan sangat mudah Smooch menarik perhatian pengunjung yang sedang melintasinya. Dan mejalankan bisnis ini dari tahun 2009 kini Smooch sudah membuka tiga cabang, dua lagi ada di Central Park dan Pondok Indah Mall. Dengan jam operasional sudah pasti mengikuti jam-jam operasional mall Jakarta pada umumnya yaitu antara pukul 10.00-22.00, dan bila akhir pekan akan hingga pukul 00.00. Dan pemilik juga tidak menutup kemungkinan bagi yang berminat untuk kerjasama atau franchise.
Sambil menikmati FroYo yang nikmat nan lembut dilidah, di Get Urbanized II kali ini, penyelengara melakukan sedikit perubahan atau penambahan yang menarik dan cerdas pada gathering kali ini. Jika bulan lalu dari membaca review teman-taman yang hadir dijelaskan bahwa acara hanya sekedar diajak untuk menikmati, dan mengenal tempat yang didatangi. Maka kali ini acara ditambah dengan belajar. Dan sudah pasti yang diajarkan adalah sesuatu yang unik yaitu seni mengolah kertas menjadi suatu hiasan indah yang bisa diolah dalam berbagai bentuk yaitu seni paper quilling atau seni menggulung kertas. Yang diajarkan langsung oleh ahlinya ibu Stephanie Lucy yang memiliki brand de Qriwil. Paper quilling adalah menggulung kertas kecil yang biasa kita temukan sebagai limbah kertas sisa potongan ditempat-tempat pemotongan kertas untuk kemudian dibentuk menjadi berbagai macam hiasan dikartu ucapan, hiasan dinding, gantungan kunci, dan lain-lain. Seni yang mulai berkembang dari Eropa beratus tahun yang lalu dan tidak memiliki aturan mengikat dalam prakteknya ini, bisa dan sangat bagus sebagai sarana untuk melatih kemampuan otak dalam berimajinasi. Karena kita bisa mengimajinasikan berbagai bentuk hiasan indah yang kita inginkan. Seiring berjalannya waktu kegiatan paper quilling ini sekarang sudah sangat popular dibanyak kalangan sehingga sudah bermunculan buku panduannya bagi pemula, dan jadi lahan bisnis yang memiliki potensi bagus pula seperti yang sekarang dijalankan oleh ibu Stephanie Lucy dengan brand de Qriwil nya. Dan selain buku panduan sekarang juga banyak dijual alat-alat penunjangnya seperti penggulung kertas, kertas kecil warna-warninya dan perlengkapan lainnya diberbagai tempat. Dan pelajaran ini membuat semua peserta antusias.
Hingga hampir dua jam lamanya kami menikmati Froyo di Smooch Yoghurt sambil belajar paper quilling sungguh pengalaman yang luar biasa. Kedepannya saya berharap agar konsep ini dipertahankan di acara Get Urbanized selanjutnya, dimana kompasianer tidak hanya diajak duduk ngobrol menikmati tempat-tempat menarik dan unik yang ada dikota kita untuk diceritakan seperti slogan urbanesia.com KOTA KITA CERITA KITA, tapi juga sambil belajar hal-hal menarik dan unik lainnya yang ada dikota kita ini, seperti salah satunya seni paper quilling ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Money Selengkapnya