Merupakan suatu keawajiban bagi seseorang yang mengaku dirinya sebagai seorang mukmin untuk memuliakan tamunya. Karena memuliakan tamu adalah salah satu mutiara dari mutiara-mutiara kemuliaan yang dimiliki oleh Dien Islam ini, akan tetapi keberadaaanya sudah banyak dilupakan oleh pemeluknya sendiri. Rosululloh bersabda :
“ Barang siapa yang beriman terhadap Alloh dan hari akhir, maka hendaknya ia berkata benar atau diam. Dan barang siapa yang beriman kepada Alloh ddan hari akhir, maka hendaknya ia memuliakan tetangganya. Dan barang siapa yang beriman kepada Alloh dan hari akhir maka hedaknya ia memuliakan tammunya.: ( HR Bukhori dan Muslim )
Islam mengajarkan kepada para pemeluknya untuk saling menyambung serta mempererat ukhuwah islamiyyah . Hal itu dikarenakn tabiat manusia , sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Kholdun adalah makhluq sosiala dengnan artia ia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain ( saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya ). Dan tentunya ujukhuwah ini harus dilandasi dengan keimanan kepada Alloh , karena hakikatnya bila sebuah persahabatan itu tyidak dilandasi dengan keimanan, maka yang didapat adalah persaaan bosan, hambar yang akan menuju kepda kersesatan dan jurang kehancuran.
Diantara bentuk-bentuk untuk mempererat tali ukhuwah adalah sebagaimana yang telah diajarkan oleh Rosululloh beserta para Shohabatnya yaitu dengan :
n saling mengunjungiantara satu dengan yang lain.
n menghindarkan dari menggunjing dan memaki sahabat kita .
Dibawah ini kami paparkan beberapa hal adab yang berkaitan denngan adab-adab bertamu sebagaimana yang dicontohkan oleh Rosululloh r :
1. Hendaknya tidak menunggu terlalu lama, sehingga membuat mereka terganggu dan hendaknya kedatangan kita tidak membuat kaget sehinggg persiapan mereka kurang. Alloh berfirman :
يأيهاالذين أمنوا لا تدخلوا بيوتا عير بيوتكم حتى تستأ ذ نوا و تسلموا على أهلها ( النور : 27 )
“ Hai orang-orang yang beriman ! janganlah kalian masuk rumah orang lain sehingga kamu minta meminta izin kepada mereka dan mengucapkan salam kepada penduduk rumah itu .” ( An Nuur : 27 )
2. Sopan ketika makan dan tidak bersandar ketika sedang makan .