Pemilihan gubernur Jawa Tengah telah usai pada 27 November lalu. Pasangan Ahmad Luthfi -- Taj Yasin Maimoen, menurut hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, unggul terhadap pasangan Andika Perkasa -- Hendrar Prihadi. Berdasarkan hasil hitung cepat Litbang Kompas, suara untuk Luthfi -- Taj Yasin mencapai 59.30% sedangkan Andika -- Hendrar memperoleh 40.70%. Lembaga Survei Indonesia (LSI) juga menempatkan Luthfi -- Taj Yasin sebagai pemenang dengan 59.38% sedangkan Andika -- Hendrar meraih 40.62% suara. Data yang masuk di dua lembaga survei ini sudah 100%.
Sejumlah pihak menganalisis alasan kemenangan pasangan yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus ini, mulai dari pengaruh endorsement Joko Widodo, Prabowo Subianto, serta sejumlah artis nasional, pengaruh Taj Yasin Maimoen diakar rumput, sosialisasi Luthfi yang sudah jauh-jauh hari sudah dilakukan, hingga perihal dugaan keterlibatan "Partai Coklat" dalam pemenangan pasangan ini.
Penulis akan membahas dari aspek lain yakni penggunaan media sosial di masing-masing calon gubernur dan bagaimana masing-masing tim sukses mengeksplorasi "media baru" ini untuk meraup suara masyarakat Jawa Tengah. Hal ini cukup penting ditelisik mengingat media sosial merupakan "perang udara" yang melengkapi "perang darat" yang secara tradisional sudah ada dalam kampanye politik. Untuk menunjang pengamatan, penulis menggunakan alat analisa media sosial bernama Social Insider. Pengamatan dilakukan hanya pada akun resmi milik dua calon gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dan Andika Perkasa.
Ahmad Luthfi teridentifikasi memiliki dua akun media sosial, yakni Instagram (@ahmadluthfi_official) dan TikTok (@ahmadluthfiofficial). Sementara Andika Perkasa menggunakan lebih banyak media sosial, di antaranya X atau dahulu Twitter ($ @andikaperkasa02), Facebook (@jenderaltniandikaperkasa), Instagram (@jenderaltniandikaperkasa), dan TikTok (@jenderaltniandikaperkasa).
Meski penggunaan media sosial Andika Perkasa lebih beragam, jumlah konten yang dibagikan ke pemirsa jauh lebih sedikit dibandingkan Ahmad Luthfi. Selama 1 -- 20 November 2024, Ahmad Luthfi sudah membagikan konten sebanyak 96 kali di Instagram. Jumlah yang dibagikan di TikTok jauh lebih banyak, yakni 218 konten. Di sisi lain, Andika Perkasa "hanya" membagikan konten sebanyak 10 (Instagram), Facebook (10), X (8), dan TikTok (6). Hampir sebagian besar konten yang Andika bagikan adalah mirroring ke semua wadah.
Tingkat keterjangkauan atau reach konten yang dibagikan Ahmad Luthfi jauh lebih unggul dibandingkan Andika Perkasa. Pada periode yang sama, video-video yang dibagikan Luthfi di TikTok sudah ditonton 24.651.232 kali, sementara Andika cuma 1.170.955. Di Instagram, video dan foto yang dibagikan Luthfi memperoleh reach sebesar 1.125.328 sedangkan Andika mendapatkan reach 903.561.
Engagement pengguna media sosial atas konten yang dibagikan juga lebih baik Ahmad Luthfi dibandingkan Andika Perkasa. Mantan Kapolda Jawa Tengah ini meraih engagement sebesar 337.520, sementara Andika memperoleh interaksi sebanyak 142.606 di Instagram. Di TikTok, engagement untuk Ahmad Luthfi tembus hampir 1 juta (908.478). Sedangkan Andika Perkasa hanya 10.192 engagement. Engagement adalah jumlah reaksi atau respon pengguna media sosial terhadap konten yang dibagikan, seperti likes, komentar, dan shares.
Ahmad Luthfi Efektif Menggunakan Media Sosial
Ahmad Luthfi beserta tim kampanyenya jeli memanfaatkan media sosial dengan fokus pada TikTok dan Instagram, dua media sosial yang tengah digandrungi anak-anak muda Indonesia.
Menurut data Statista  per 2023, pengguna Instagram di tanah air didominasi anak-anak muda dengan usia 18 - 24 tahun (30.8%) dan 25 - 34 tahun (30.3%). Di sisi lain, Data We Are Social 2024  menunjukkan bahwa Instagram menjadi media sosial paling banyak digunakan kedua di Indonesia setelah WhatsApp. WhatsApp sudah dipakai lebih dari 90%, diikuti Instagram (85.3%), Facebook (81.6%), TikTok (73.5%), Telegram (61.3%), X (57.5%), Facebook Messenger (47.9%), Pintrest (34.2%), Kuaishou/Kwai/Snackvideo (32.4%), dan Linkedin (25%).