Mohon tunggu...
Sumarmi
Sumarmi Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 2 Leuwisadeng

saya senang membaca dan membuat tulisan tentang keadaan lingkungan sekitar, dengan menulis membuat saya lebih memahami hal yang terjadi disekitar saya

Selanjutnya

Tutup

Analisis

SampahMu Masalah Buat Kita

28 Oktober 2024   14:14 Diperbarui: 30 Oktober 2024   11:30 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 SampahMu Masalah Buat Kita


                                                                                


          Sampah didunia semakin menumpuk.Jumlah sampah yang dihasilkan oleh mansia setiap harinya sangatlah besar dan terus meningkat setiap waktu. Bayangkan, setiap detiknya jutaan ton sampah dihasilkan di seluruh dunia. Rata-rata, setiap orang menghasilkan sekitar 1 kilogram sampah setiap harinya. Angka ini bisa lebih tinggi di negara-negara maju dengan gaya hidup konsumtif. Sampah plastik menjadi masalah utama karena sulit terurai. Tahukah kalian, dibutuhkan waktu ratusan tahun bagi sebuah botol plastik untuk terurai secara sempurna?

         Sampah mampu mencemari tanah, air, dan udara. Zat kimia berbahaya dari sampah dapat meresap ke dalam tanah dan mencemari sumber air. Sampah merusak habitat satwa liar dan mengganggu keseimbangan ekosistem. Misalnya, sampah plastik yang termakan oleh hewan sungai dapat menyebabkan kematian. Penumpukan sampah dapat menyumbat saluran drainase dan menyebabkan banjir. Tumpukan sampah merusak pemandangan dan mengurangi kualitas hidup masyarakat.

sumber: dokumentasi pribadi
sumber: dokumentasi pribadi

Kurangnya kesadaran Masyarakat

          Membuang sampah tidak pada tempatnya merupakan hal yang sering di lakukan padahal tidak jauh dari tempat itu ada tempat sampah. Sampah yang terlihat di pinggir jalan terkadang lebih banyak daripada sampah di tong sampah, akibatnya membuang sampah sembarangan tentu saja mengakibatkan kerugian yang tidak bisa dianggap sepele. Sampah-sampah itu seharusnya dibuang ke tong sampah bukan dibuang . Biar nanti diangkut petugas pengangkut sampah yang nantinya dibawa ke TPA ( Tempat Pembuangan Akhir). Sampah yang ada di TPA nantinya diolah, atau dihancurkan , dibentuk kembali menjadi bahan yang berguna. Dampak membuang sampah sembarangan akan merusak pemandangan, mendatangkan bau yang tidak sedap, mendatangkan banjir level rendah sampai yang tinggi, mendatangkan berbagai penyakit dan dapat mencemari lingkungan.

           Pengendalian sampah yang paling sederhana dan efektif adalah dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam diri sendiri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Mulailah tanamkan niat, bahwa, ''Aku harus membuang sampah pada tempatnya. Selain itu diperlukan juga kontrol sosial masyarakat untuk lebih menghargai lingkungan. Peran Pemerintah dalam hal ini juga sangat diperlukan, dengan peraturan-peraturan dan sangsi-sangsi yang ada, diharapkan bisa meminimalkan perusakan lingkungan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

            Menurut saya ada beberapa faktor yang melatar belakangi, hal utama yang menurut saya membuat banyak orang susah sekali jika harus atau diminta membuang sampah pada tempatnya adalah kebiasaan dan pembiasaan.Selain itu juga mungkin karena dilingkungan tempat tinggal mereka tidak ada tempat untuk membuang sampah atau bank sampah.Mungkin mereka kebingungan akan membuang kemana, sehingga mereka membuang sampah ketika akan berangkat kerja kepinggir jalan. Atau bisa jadi mereka tidak ingin membayar retribusi sampah perbulannya?? Entahlah hanya mereka yang membuang yang bisa menjawab...........Mungkin ketika mereka membuang sampah dipinggir jalan mereka berpikir nanti pasti akan ada yang mengangkut dari dinas setempat, tanpa ada pungutan biaya.

              Mengapa kebiasaan dan pembiasaan menjadi sangat penting disini? Mungkin sejak kecil setidaknya kita pernah diajarkan oleh orang tua untuk membuang sampah pada tempatnya.  Terutama jika kita membuang sampah di sungai maka akan menyebabkan banjir karena saluran air tersumbat oleh sampah. 

Lalu kapan pertama kali kita mulai membuang sampah tidak pada tempatnya? Mengapa kita melakukannya? Karena kepraktisan saja mungkin, daripada harus susah-susah mencari tempat sampah?? mungkin kita sudah lupa dan sudah tidak ingat....

               Membuang sampah pada tempatnya adalah bagian dari perilaku kita yang menunjukkan kita bisa hidup bersih dan sehat, selain itu juga sebagai bagian dari kontrol diri bahwa kita bisa loh untuk menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal buruk yang berdampak negatif pada lingkungan, seperti membuang sampah tidak pada tempatnya. Ingat, membuang sampah pada tempatnya bukan soal kebersihan lingkungan semata. Melainkan bagian dari kontrol diri untuk tidak melakukan hal-hal yang bisa mengakibatkan dampak negatif bagi lingkungan. Maka dari itu menjadikan kebiasaan dan pembiasaan pada diri itu hal yang tidak mudah.

Apa yang seharusnya dilakukan???

                 Seharusnya kita bisa melihat dari beberapa kota yang sudah mampu mengelola sampah dengan baik, seperti Kota Semarang. Kota Semarang termasuk salah satu kota yang menerapkan sistem bank sampah di beberapa wilayahnya, seperti di Gunungpati dan Pedurungan. Melalui bank sampah, masyarakat bisa menukarkan sampah mereka dengan berbagai bingkisan, termasuk bibit tanaman dan yang bermanfaat lainnya. Tak hanya itu, Pemerintah kota Semarang juga tengah mengembangkan inovasi pembangkit listrik tenaga sampah dan alat pengolah sampah plastik menjadi bahan bakar cair. Alat-alat ini, nantinya akan dikembangkan di seluruh lingkungan di sekitar bank sampah, sehingga sampah plastik yang masuk ke TPA Jatibarang bisa berkurang.Secara teknis, alat pirolis ini akan membakar sampah plastik pada suhu 300 hingga 400 derajat celcius dalam ruang kedap udara. Setelah itu, uap sampah akan disuling hingga menjadi bahan bakar cair, sedangkan sisa penguapannya ditangkap dalam selang dan dijadikan oli sehingga tidak mencemari udara.Setiap 3 kilogram sampah plastik, diprediksi mampu menghasilkan 1,5 liter bahan bakar cair. Jumlah ini bisa bertambah tergantung pada kapasitas alat pirolis yang tengah dikembangkan tersebut.Untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah, Pemkot Semarang juga meluncurkan aplikasi Sistem Lapor Sampah (Silampah). Melalui aplikasi tersebut, warga bisa langsung melaporkan masalah sampah kepada Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang.

              Selain itu juga ada kota Surabaya. Kesuksesan Surabaya dalam mengelola sampah secara mandiri menjadikan Kota Pahlawan ini dinobatkan sebagai role model negara-negara di Asia Pasifik. Bayangkan saja, dengan jumlah penduduk mencapai 3,07 juta jiwa, sampah yang masuk ke TPA Benowo hanya mencapai 1.600 ton per hari. Padahal, dengan penduduk sebesar itu, seharusnya rasio sampah Surabaya mencapai 2.600 ton per hari. Untuk menertibkan pengelolaan sampah, Pemkot Surabaya juga menggelar operasi tangkap tangan setiap hari. Jika tertangkap basah membuang sampah sembarangan, bukan tidak mungkin oknum tersebut diseret ke meja hijau dan dijatuhi denda.  Surabaya juga memiliki kader lingkungan hidup yang bertugas memberikan edukasi pengelolaan sampah kepada masyarakat. Selain itu, Surabaya juga memiliki bank sampah yang dinilai cukup ampuh mengurangi rasio sampah hingga hampir setengahnya.

Apakah dikita bisa??

Tentu saja bisa kita lakukan dengan dukungan semua pihak khususnya pemerintah daerah, yang mungkin bisa dilakukan adalah:

  • Dengan peningkatan kesadaran masyarakat melalui  Edukasi dilingkungan sekolah, komunitas, dan media, masyarakat perlu diberikan pemahaman tentang dampak negatif membuang sampah sembarangan terhadap lingkungan dan kesehatan.
  • Adanya Kampanye: Kampanye yang kreatif dan menarik dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
  • Penyediaan Fasilitas yang Memadai, misalnya meningkatkan jumlah dan ketersediaan tempat sampah di tempat umum, seperti taman, jalan raya, dan area publik lainnya.
  • Pemilahan Sampah: Menyediakan tempat sampah yang terpisah untuk sampah organik dan anorganik sehingga memudahkan proses daur ulang.
  • Pengangkutan Sampah: Meningkatkan frekuensi pengangkutan sampah agar tempat sampah tidak cepat penuh.
  • Penerapan Peraturan dan Sanksi:
  • Peraturan Daerah: Membuat peraturan daerah yang tegas tentang larangan membuang sampah sembarangan dan memberikan sanksi yang jelas bagi pelanggar.
  • Penegakan Hukum: Melakukan pengawasan secara rutin dan menindak tegas mereka yang melanggar peraturan.
  • Bank Sampah: Membentuk bank sampah untuk memberikan insentif kepada masyarakat yang mengumpulkan sampah, kegiatan ini bisa dilakukan dilingkungan desa atau kecamatan
  • Gotong Royong: Mengadakan kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan secara berkala.
  • Aplikasi Pelaporan: Mengembangkan aplikasi untuk memudahkan masyarakat melaporkan adanya pembuangan sampah sembarangan.
  • Sensor Sampah: Menggunakan sensor untuk memantau tingkat kepenuhan tempat sampah dan mengirimkan data ke petugas kebersihan.

         Yang harus kita ingat adalah "Mengatasi masalah sampah membutuhkan waktu dan upaya yang konsisten dari semua pihak, Dengan terus bekerja sama, kita dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat untuk generasi mendatang".  

          Maka mulailah dari diri sendiri, marilah kita membiasakan diri untuk tidak membuang sampah sembarangan . Apa sih susahnya membuang sampah pada tempatnya? marilah kita instropeksi diri dan terus berusaha untuk menjaga kebersihan lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun