Pahitnya Kopi tak Sepahit Rinduku
Secangkir kopi
Terhidang menemani malam ini
Kuteguk bersama rasa pahitnya
Berharap tiap teguknya
Akan ada keajaiban untuk rinduku
Setidaknya, mampu menghangatkan tubuhku
Tubuh yang seolah membeku
Membeku karena menunggu
Menunggu hadirmu
Waktu bergulir
Menit-menit pertemuan yang di janjikan
Berlalu begitu saja
Aku putus asa
Kuteguk kembali susa kopi
Kopi yang tudak lagi hangat
Bahkan sudah sangat dingin
Sedingin hatik yang dicampakkannya
Andai dulu ku tak menerimamu
Tentu aku tak akan tersiksa
Dari tiap teguknya, secangkir kopi hitam
Mampu menyembunyikan pekatnya rinduku
Dalam hitam dan aromanya
Semoga bisa tenangkan kecewa
Pahitnya ternyata tidak seberapa
Dibandingkan pahitnya rinduku
Gunungkidul, 22 September 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H