Mohon tunggu...
Sumarjiyati sumarjiyati
Sumarjiyati sumarjiyati Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru PAI SD. Aktif di komunitas Aisei dan Lagerunal.

Menulis baginya sesuatu yang buatnya bahagia, bahagia bisa berbagi, menulis bisa memanjangkan umur dan mengukir sejarah. Tulis yang kamu lakukan lakukan yang kamu tulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pahit Kopi Tak Sepahit Rinduku

22 September 2023   00:30 Diperbarui: 22 September 2023   00:35 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pahitnya Kopi tak Sepahit Rinduku

Secangkir kopi
Terhidang menemani malam ini
Kuteguk bersama rasa pahitnya
Berharap tiap teguknya
Akan ada keajaiban untuk rinduku

Setidaknya, mampu menghangatkan tubuhku
Tubuh yang seolah membeku
Membeku karena menunggu
Menunggu hadirmu

Waktu bergulir
Menit-menit pertemuan yang di janjikan
Berlalu begitu saja
Aku putus asa

Kuteguk kembali susa kopi
Kopi yang tudak lagi hangat
Bahkan sudah sangat dingin
Sedingin hatik yang dicampakkannya

Andai dulu ku tak menerimamu
Tentu aku tak akan tersiksa
Dari tiap teguknya, secangkir kopi hitam
Mampu menyembunyikan pekatnya rinduku

Dalam hitam dan aromanya
Semoga bisa tenangkan kecewa
Pahitnya ternyata tidak seberapa
Dibandingkan pahitnya rinduku

Gunungkidul, 22 September 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun