Mohon tunggu...
Sumarjiyati sumarjiyati
Sumarjiyati sumarjiyati Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru PAI SD. Aktif di komunitas Aisei dan Lagerunal.

Menulis baginya sesuatu yang buatnya bahagia, bahagia bisa berbagi, menulis bisa memanjangkan umur dan mengukir sejarah. Tulis yang kamu lakukan lakukan yang kamu tulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Akhirnya Restu Itu Kudapatkan

15 Oktober 2022   16:18 Diperbarui: 15 Oktober 2022   16:28 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Begini, Yah. Aku mengenalnya saat masih sekolah dulu, kami ada rasa namun belum sempat terucap kala itu. Kami takut untuk mengungkapkan, namun seiring berjalannya waktu kami di pertemukan lagi dan kami saling ungkapkan apa yang kami rasakan. Kami berjanji untuk bisa Bersatu dalam ikatan suci." Jelasku.

Seperti kekuatan baru muncul dari hatiku untuk perjuangkan perasaanku ini. Yang biasanya aku tak pernah sepanjang itu mengatakan sesuatu ke Ayah namun kali ini aku begitu berani. Aku tak memikirkan bagaimana nanti tanggapan Ayah. Yang jelas aku tak mau dikenalkan dengan putra dari teman Ayahku.

Air mata tak bisa aku tahan saat ayah mengatakan bahwa menikah itu jangan seusia tak baik kedepannya karena ego masing-masing sangat kuat. Ayah beranggapan Adit seusia denganku maka ia tak bisa membimbingku dan menjadi imam dalam keluarga kelak. 

Yang sangat membuatku hancur Ayah tak merestuiku bersama Adit dengan alasan hanya seusia dan tentang pekerjaan Adit yang bukan PNS. Sedangkan laki-laki pilihan Ayah adalah laki-laki yang usianya di atasku dan PNS.

Bagaimana aku akan sampikan ke Adit tentang hal ini. Aku tak tega jika harus buat perasaan Adit terluka.Namun aku juga tak bisa menolak apa yang menjadi kemauan Ayah. Apa karena harus menurut orang tua tapi kita harus korbankan perasaan ku. Apapun keputusankunanatiaku kan berusaha tuk ambil keputusan terbaik.

Ya rabb bimbing hamba untuk memutuskan hal ini. Hamba bingung Ya Rabb.  Kuserahkan segalanya pada-Mu.

***

Hari di mana teman Ayah dan Anaknya mau datang kerumah tinggal satu hari namun aku belum juga memeberitahukan Adit. Tapi aku ga boleh begini apapun yang akan terjadi aku harus sampaikan ke Adit. Sesakit apapun itu.

[Halo Adit, maaf ada waktu tidak?]

Pesan chat yang aku sampaikan. Berharap Adit punya waktu untuk aku bisa sampaikan hal ini pada Adit.  Tanda ceklis biru belum aku jumapi artinya Adit belum baca chatku. Hatiku makin tak menentu. Ya Rabb kuatkan aku. Sekitar 15 menit aku menunggu balasan dari Adit.

[HaloTika, maaf tadi baru selesaikan tugasku, dan hp di tas]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun